Lagi, Demo Berakhir Ricuh di NTB

Lagi, Demo Berakhir Ricuh di NTB
Lagi, Demo Berakhir Ricuh di NTB
Mereka menuntut, polisi yang menembak warga diproses secara hukum. Sementara para pimpinan polisi, mulai dari kapolsek, kapolres hingga kapolda harus bertanggung jawab terhadap kasus Sape. Massa yang tak diizinkan masuk ke kompleks DPRD NTB ini terus melakukan orasi. Bahkan sejumlah aktivis perempuan juga turun memberikan orasi.

Massa juga menggelar teatrikal yang mempertontonkan kekerasan terhadap warga Lambu. Dalam teatrikal yang dipertontonkan dihadapan polisi para wanita disiksa dan ditendang layaknya kekerasan yang menimpa warga di Lambu.

Selain itu, massa tetap menuntut agar izin usaha pertambangan (IUP) yang dikantongi PT Sumber Mineral Nusantara (SMN) dicabut. IUP bernomor 188 itu diterbitkan Bupati Bima Ferry Zulkarnaen, yang mencakup areal tambang seluas 24.980 hektare di wilayah Kecamatan Lambu, Sape, dan Langgudu.

''Polisi itu musuh rakyat, mereka telah menindas rakyat dengan kekuatan senjatanya. Kapolda NTB, Kapolres Bima, dan Bupati Bima harus bertanggung jawab terhadap insiden Lambu berdarah itu,'' teriak salah seorang orator.

MATARAM--Sedikitnya seribu massa dari berbagai elemen menggelar unjukrasa di DPRD NTB, kemarin. Aksi solidaritas terkait tragedi Sape berdarah itu

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News