Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin
Department store Australia, Myer, dituduh melakukan tindakan rasisme setelah stafnya memanggil penjaga keamanan untuk melakukan pemeriksaan terhadap seorang remaja laki-laki Aborijin saat ia sedang berbelanja di toko mereka yang terletak di pusat bisnis Kota Perth, Australia Barat.
Jaylen Garlett, 16 tahun, sedang berbelanja baju untuk acara sekolahnya dengan sang ayah, Shem, pada tanggal 8 Maret ketika ayahnya meninggalkannya sendirian di kamar ganti untuk melakukan panggilan telepon.
Shem Garlett mengatakan, ketika ia sedang menelepon itu ia mendengar panggilan melalui interkom toko bahwa pihak keamanan dipanggil untuk datang ke kamar pas pria.
"Karena anak saya berada di kamar pas, saya berjalan ke sana untuk melihat apakah ia baik-baik saja," tulisnyanya di sebuah postingan Facebook.
Video: Shem Garlett says his son was racially profiled by staff in a Myer store. (ABC News)
"Ketika saya mendekati kamar pas, staf dari meja layanan terdekat telah berkumpul. Saya bertanya kepada perempuan di meja layanan apakah semuanya baik-baik saja.”
"Ia memberitahu saya bahwa ada seorang bocah laki-laki yang tak ditemani di ruang pas yang tak membawa apa-apa untuk dicoba jadi ia menelepon petugas keamanan.”
"Saya bilang ke perempuan itu bahwa ia telah memicu peringatan keamanan untuk putra saya dan menjelaskan bahwa ia sendirian di ruang pas karena ia sedang menunggu penjaga toko membantunya mendapatkan baju lain untuk ia coba.”
- Inilah Sejumlah Kekhawatiran Para Ibu Asal Indonesia Soal Penggunaan Media Sosial di Australia
- Dunia Hari ini: Trump Bertemu Biden untuk Mempersiapkan Transisi Kekuasaan
- Dunia Hari Ini: Penerbangan dari Australia Dibatalkan Akibat Awan Panas Lewotobi
- Dunia Hari Ini: Tabrakan Beruntun Belasan Mobil di Tol Cipularang Menewaskan Satu Jiwa
- Korban Kecelakaan WHV di Australia Diketahui Sebagai Penopang Ekonomi Keluarga di Indonesia
- Trump Menang, Urusan Imigrasi jadi Kekhawatiran Warga Indonesia di Amerika Serikat