Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin

"Ia tampak tercengang jadi saya bertanya mengapa ia memanggil petugas keamanan untuk anak saya.”
"Ia mengatakan kepada saya bahwa minggu lalu sebuah dompet sempat dicuri dari area layanan, mengharapkan saya untuk mengerti.”
"Saya kemudian menjelaskan kepadanya bahwa ini bukan pertama kalinya ia (sang anak) didatangi petugas keamanan dan untuk alasan inilah saya tak mengizinkannya berbelanja di Myer atau David Jones sendirian.”
"Saya mengatakan bahwa ia bertindak rasis karena satu-satunya hal yang ia perhatikan, dalam pikirannya, adalah seorang pria muda Aborijin, muncul di tempat yang salah."
Staf bingung dan malu
Garlett mengatakan bahwa si penjaga toko, yang memanggil petugas keamanan, tidak menyaksikan kejahatan apapun yang dilakukan, tetapi 10 staf telah berkumpul di ruang ganti dalam 30 detik.
"Ini adalah panggilan keamanan skala penuh dan bagi saya itu adalah reaksi berlebihan," katanya.
Ia mengatakan, staf itu tampak bingung dan malu ketika mereka melihat penjaga toko yang asli menemani mereka ke konter untuk membayar lebih dari $ 200 (atau setara Rp 2 juta) untuk baju dan aksesoris.

- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia