Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin

Garlett mengatakan insiden itu sangat membuatnya kesal dan putranya terkejut.
"Karena semua yang mereka [staf Myer] lihat adalah penampilannya dan fakta bahwa ia tak dilayani," ujar Garlett.
"Saat itulah saya menjadi sangat kesal dan cukup malu, terutama dengan adegan itu dan para pelanggan lainnya menatap saya."
Setelah kejadian itu, department store Myer telah bertemu dengan keluarga Garlett dan mengeluarkan permintaan maaf atas insiden tersebut.
"Myer berkomitmen untuk kesetaraan, keragaman dan inklusi di seluruh toko dan tempat kerja kami dan kami ingin pelanggan kami merasa selamat dan aman berbelanja dengan kami terlepas dari jenis kelamin, latar belakang atau seksualitas," kata juru bicara toko tersebut.
"Myer telah menyelidiki masalah ini, yang terjadi karena kesalahpahaman antara anggota tim ketika pelanggan memasuki ruang ganti tanpa pakaian (yang dibawa). Tidak ada faktor lain yang terlibat."
Bukan pertama kalinya
Garlett mengatakan, itu bukan insiden yang terisolasi dan banyak teman-teman Aborijin dan keluarganya telah berbagi pengalaman serupa.
Ia mengatakan dirinya sedang mempertimbangkan membuat keluhan resmi diskriminasi rasial kepada Komisi Peluang Kesetaraan.
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia