Lagi, Department Store Australia Diduga Rasis Terhadap Warga Aborijin
Pengacara hak asasi manusia dan aktivis sosial, Hannah McGlade, mengatakan tindakan rasisme terhadap warga Aborijin adalah masalah yang meluas.
Photo: Pengacara HAM, Hannah McGlade, mengatakan, tindakan rasisme terhadap warga Aborijin masih luas terjadi. (ABC News: Nicolas Perpitch)
"Mereka melaporkan bahwa mereka adalah subjek pengawasan di pusat-pusat perbelanjaan murni atas dasar orang Aborijin dan ras," sebutnya.
"Saya juga mengalami beberapa situasi di pusat perbelanjaan yang saya pikir tak akan terjadi jika saya adalah orang kulit putih.”
“Sangat mungkin bahwa ini bukan kasus bias yang disengaja atau disadari di bagian pusat perbelanjaan atau penjaga keamanan, tapi sayangnya rasisme masih tertanam di masyarakat.”
"Myer adalah pusat perbelanjaan yang luar biasa, tetapi jika mereka dan pusat perbelanjaan lainnya benar-benar berkomitmen untuk kesetaraan dan keragaman seperti yang mereka katakan, maka lakukanlah dan mulai terlibat dengan masyarakat tentang proyek anti-rasisme yang komprehensif."
Photo: Brodi (kiri) dan Phoenix Williams, anak dari mantan pemain rugby, Joe Williams. (Supplied)
Insiden itu terjadi sekitar sebulan setelah bintang olahraga Australia, yang kini menjadi pembicara motivasi, Joe Williams, menuduh personil keamanan di sebuah department store Sydney berbuat rasisme terhadap anak-anaknya.
- Jumlah Penularan Kasus HMPV Terus Bertambah di Tiongkok, Virus Apa Ini?
- Dunia Hari Ini: Facebook dan Instagram Akan Berhenti Menggunakan Mesin Pengecek Fakta
- Dunia Hari Ini: PM Kanada Justin Trudeau Mundur karena Popularitasnya Menurun
- Program Makan Bergizi Gratis Diharapkan Menyasar Anak Indonesia di Pedalaman
- Dunia Hari Ini: Etihad Batal Lepas Landas di Melbourne karena Gangguan Teknis
- Kabar Australia: Sejumlah Hal yang Berubah di Negeri Kangguru pada 2025