Lagi, Dua Pasangan Hakim Selingkuh Ikuti Sidang Etik
jpnn.com - JAKARTA--Mahkamah Agung (MA) kembali menggelar sidang etik Majelis Kehormatan Hakim (MKH) terhadap hakim yang terlibat kasus perselingkuhan. Sidang pertama yang sedang berlangsung saat ini adalah kasus perselingkuhan Hakim terlapor Jumanto. Ia adalah Wakil Ketua Pengadilan Tata Usaha Negara (PTUN) Banjarmasin dengan pangkat/golongan Pembina Tingkat I (IV/b).
"Jumanto dilaporkan atas kasus perselingkuhan dan direkomendasikan penjatuhan sanksi berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri," tutur Kepala Biro Hukum dan Humas Mahkamah Agung (MA), Ridwan Mansyur di Jakarta, Rabu, (5/3).
Hingga saat ini sidang etik Jumanto masih berlangsung secara tertutup. Keputusan untuk pemberian sanksinya baru akan diumumkan pukul 13.00 nanti.
Sidang kasus hakim selingkuh lainnya adalah hakim terlapor atas nama Puji Rahayu. Ia adalah hakim pada PTUN Surabaya. Dulunya Puji adalah hakim pada PTUN Banjarmasin dengan golongan Penata III/C. Sidang Hakim Puji baru akan dilaksanakan setelah sidang Hakim Jumanto.
"Hakim Puji Dilaporkan atas kasus perselingkuhan dan direkomendasikan penjatuhan sanksi berupa pemberhentian dengan hormat tidak atas permintaan sendiri," lanjut Ridwan.
Kedua hakim ini adalah pasangan selingkuh yang dilaporkan ke Komisi Yudisial (KY). Kabar hubungan gelap keduanya mencuat kala seorang yang diduga istri sah Jumanto melaporkan hal tersebut ke KY.
Sidang etik ini dipimpin oleh Ketua MKH Timur Manurung dengan anggota HM. Syarifuddin, Irfan Fachrudin, Abbas Said, Eman Suparman, Taufiqqurahman Syahuri, dan Ibrahim.(flo/jpnn)
JAKARTA--Mahkamah Agung (MA) kembali menggelar sidang etik Majelis Kehormatan Hakim (MKH) terhadap hakim yang terlibat kasus perselingkuhan. Sidang
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Hakim PN Medan Tolak Eksepsi Ratu Entok Terdakwa Penista Agama
- BPBD Sumenep Dirikan Posko Siaga Untuk Tekan Risiko Bencana
- Laskar Merah Putih Minta Majelis Hakim PN Tanjung Karang Tegakkan Keadilan
- KPK Diminta Tuntaskan Perkara Korupsi yang Mandek di Periode Sebelumnya
- KPK Minta Warga NTB Kawal Program Makan Bergizi Gratis
- Dituduh Curang Bersama KPU, Dr.Afni: Silahkan Rakyat Siak Menilai Sendiri