Lagi, Gunung Lokon Meletus
Letusan Sudah Lebih 800 Kali
Rabu, 28 November 2012 – 10:38 WIB
JAKARTA - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali meletus Rabu (28/11), pukul 10.05 WITA. Asap letusan Gunung Lokon mencapai ketinggian tiga kilometer dari Kawah Tompaluan. "Hingga saat ini letusan masih terjadi," kata Kepala Pusat Data, Informasi dan Hubungan Masyarakat, Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), Sutopo Purwo Nugroho, lewat pesan singkatnya, Rabu (28/11). "Seringnya meletus menyebabkan masyarakat sekitarnya menyikapi letusan dengan biasa," ujarnya. Namun BNPB dan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sulut tetap meminta masyarakat selalu waspada. (boy/jpnn)
Dijelaskan Sutopo, akibat letusan Gunung Lokon, itu satu stasiun seismik mati. Saat ini, menurut dia, status gunung masih siaga atau level III. Sejauh ini, kata Sutopo lagi, belum perlu ada pengungsian warga dari lokasi kawasan letusan Gunung Lokon. "Masyarakat diminta untuk tidak melakukan aktivitas di dalam 3,5 kilometer dari kawah Tompalun," imbuhnya.
Baca Juga:
Dijelaskan lagi, perilaku letusan Gunung Lokon telah berubah dibandingkan dengan sejarah letusan sebelumnya. Hingga kini Gunung Lokon telah meletus lebih dari 800 kali. Sebelumnya paling lama letusan hanya seminggu saja. Arah angin selalu menjauh dari pemukiman, sehingga abu vulkanik jatuh di daerah hutan sekitar Gunung Lokon.
Baca Juga:
JAKARTA - Gunung Lokon di Kota Tomohon, Sulawesi Utara, kembali meletus Rabu (28/11), pukul 10.05 WITA. Asap letusan Gunung Lokon mencapai ketinggian
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Resmi Dilantik jadi Ketua IKA Muratara, Fauzi Amro Ungkap Program Mudik Gratis
- Lihat, Wamensesneg Bambang Cek Langsung Gedung JCC untuk Pastikan Pengamanan
- Makan Bergizi Gratis Dimulai Besok, 190 Dapur MBG Bakal Beroperasi
- Soroti Kasus Timah, Pakar Hukum Sebut Kerugian Ekologis Tak Bisa Jadi Bukti Korupsi
- Akun SSCASN Peserta Kode R2 Tetiba Berubah, Tanda PPPK Paruh Waktu?
- Pemerintah Targetkan Makan Bergizi Gratis Sentuh 3 Juta Penerima hingga Maret 2025