Lagi, Kapal Malaysia Langgar Sempadan

Lagi, Kapal Malaysia Langgar Sempadan
Lagi, Kapal Malaysia Langgar Sempadan
Terpisah, Kepala Satuan (Kasat) Polair Polres Nunukan Iptu Paelan Adi menegaskan kembali perihal penangkapan kapal Malaysia tersebut. Ditegaskan, kemungkinan jumlah aktivitas pelanggaran wilayah atau pencurian ikan di kawasan Karang Unarang tidak hanya 1 atau 2 kapal, sangat dimungkinkan masih banyak lagi kapal milik nelayan Malaysia yang beraktivitas di perairan Sulawesi. “Karena itu, kami Polair bersama instansi terkait seperti Lanal Nunukan, Dinas Perikanan akan terus berupaya meningkatkan pengawasan di wilayah perbatasan laut secara terpadu,” lengkapnya.

Kapal nelayan yang dimiliki orang Malaysia biasanya memang berawakan warga Indonesia yang berasal dari Sulawesi dan Jawa. “Kami memang direkrut untuk bekerja sebagai nelayan, kami berasal dari Sulawesi,” ungkap Agung yang mengaku mendapat gaji per bulannya sebesar RM 400 (kurs 2.800 per 1 ringgit).

Mengapa bisa sampai melanggar batas wilayah negara, Agung beralasan peralatan GPS kapal tidak berfungsi alias rusak, karena itu ia tidak menyangka jika kapal yang mendapat izin hanya beroperasi di wilayah perairan Tawau ini bisa melewati sempadan. “Kami tidak tahu pak, kalau melewati sempadan, GPS kami rusak,” kilahnya. (ica)

NUNUKAN--Nelayan Malaysia sepertinya tak jera berulah. Selain melanggar batas wilayah negara, kapal-kapal nelayan mereka juga kerap masuk dan mencuri


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News