Lagi, KPK Tahan Pejabat Dephub
Selasa, 30 Juni 2009 – 22:17 WIB
JAKARTA- Kasus korupsi pengadaan 20 kapal patroli di Ditjen Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan terus melebar. Selepas menahan kemudian menyidangkan anggota Komisi V DPR RI Bulyan Royan serta rekanan Deddy Suwarsono, kini giliran Direktur Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) Djoni Anwir Algamar diminta pertanggungjawaban. Terhitung Selasa (30/6) malam, selama 20 hari kedepan, Djoni menjadi tahanan titipan KPK di rumah tahanan Cipinang.
Sangkaannya, menurut juru bica KPK Johan Budi SP, Djoni telah menerima uang suap dari perusahaan rekanan, selain itu, dia juga diduga sengaja melakukan rakayasa dalam hal pengadaan barang dan jasa yang diatur Peraturan Pemerintah No 80 tahun 2003. Dengan begitu, pria berpangkat kapten ini menjadi orang ketiga yang diperkarakan dalm kasus pengadaan kapal tahun 2007-2008 ini.
Baca Juga:
Kasus ini diawali penangkapan Bulyan saat tengah mencairkan uang pelicin Rp 1,680 miliar di sebuah tempat penukaran uang pada Juni 2008. Dari hasil pengembangan, KPK kemudian menahan Deddy Suwarsono, selaku rekanan proyek yang juga Direktur Utama PT Bina Mina Karya Perkasa. Fakta persidangan Pengadilan Tipikor menunjukkan, Bulyan dan Djoni sempat meminta fee proyek sebesar 16 persen saat melakukan pertemuan dengan beberapa rekanan termasuk Deddy. Sebanyak 8 persen untuk dibagikan pada anggota DPR sedangkan 8 persen lagi untuk pegawai Departemen Perhubungan. Atas perbuatannya itu, Bulyan akhirnya diganjar hukuman 6 tahun sedangkan Deddy selama 4 tahun. (pra)
JAKARTA- Kasus korupsi pengadaan 20 kapal patroli di Ditjen Perhubungan Laut, Departemen Perhubungan terus melebar. Selepas menahan kemudian menyidangkan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Judi Online Kini Menyasar Komunitas Motor di Kepri
- Ratusan Burung Pipit Mati Tersambar Petir di Bandara Ngurah Rai
- 4 Lokasi Penyitaan Uang Haram Rohidin Mersyah, Nomor 1 Wow
- Begini Rohidin Mersyah Peras Anak Buah, Honor Guru Disunat
- Prakiraan Cuaca Jakarta Hari Ini Senin 25 November 2024, Hujan Merata
- Selain Rohidin Mersyah, 2 Anak Buahnya Juga Tersangka Pemerasan Pegawai untuk Pilkada