Lagi, Kualitas Udara Palembang Terburuk di Indonesia

jpnn.com, PALEMBANG - Kualitas udara di Palembang, Sumatera Selatan (Sumsel) makin memburuk akibat kebakaran hutan dan lahan (Karhutla).
Hari ini Rabu (4/10), Palembang kembali menduduki peringkat pertama kualitas udara terburuk di Indonesia.
Kualitas udara Palembang diketahui berdasarkan data dari Indeks Kualitas Udara (AQI).
Dengan tingkat konsentrasi PM2.5, Palembang berada pada level 159µg/m³ atau setara dengan 31.8 kali dari nilai panduan kualitas udara tahunan Word Health Organization (WHO).
Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumsel saat ini mulai merencanakan untuk meningkatkan status dari siaga darurat karhutla menjadi tanggap darurat.
Hal itu menyusul kondisi kebakaran hutan dan lahan di daerah itu yang kian meluas.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumsel M Iqbal Ali Syahbana akan melakukan rapat bersama Danrem serta pihak terkait untuk melihat kondisi perkembangan karhutla pada Kamis (5/10) besok.
Mereka akan mengkaji parameter perkembangan karhutla maupun ISPU yang ada di wilayah masing-masing.
Berdasarkan data dari Indeks Kualitas Udara (AQI), Palembang kembali menduduki peringkat pertama kualitas udara terburuk di Indonesia, Rabu (4/10).
- Pencurian Tabung Gas Terjadi Berulang Kali, Rahmad Curhat Begini
- Prabowo Puji Keberhasilan Herman Deru Meningkatkan Produksi Pangan Sumsel
- Herman Deru Dampingi Presiden Tanam Padi Serentak di 14 Provinsi Se-Indonesia
- Gubernur Sumsel Letakan Batu Pertama Pembangunan Jembatan Crossing Pipa Pertamina di Desa Benuang, Pali
- Dokter PPDS Anestesi Unsri Diduga Jadi Korban Kekerasan Konsulen di RSUP Hoesin Palembang
- Herman Deru Beberkan Potensi Sumsel kepada Peserta PKDN Sespimti Polri Dikreg ke-34