Lagi-Lagi Harga Emas Melorot, Sabar Ya, Bun!
jpnn.com, JAKARTA - Harga emas kembali melorot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena USD dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat.
Penguatan kedua instrumen investasi itu dipicu oleh data produksi domestik bruto kuartal ketiga Amerika Serikat lebih kuat dari perkiraan, menunjukkan ekonomi negara itu bernasib lebih baik di bawah rezim kenaikan suku bunga.
USD menguat pada perdagangan Jumat (28/10/2022) karena para pedagang bereaksi terhadap data ekonomi positif yang baru dirilis. Indeks USD yang mengukur greenback terhadap enam mata uang utama lainnya, naik 0,15 persen menjadi 110,7520.
Tanda-tanda ketahanan dalam ekonomi AS memberi Federal Reserve lebih banyak ruang untuk terus menaikkan suku bunga yang tajam.
Ini mendorong USD dan imbal hasil obligasi pemerintah AS lebih tinggi dan menekan harga logam mulia.
Data PDB AS yang lebih kuat dari perkiraan pada Kamis (27/10) juga mendinginkan ekspektasi bahwa Fed akan melunakkan laju kenaikan suku bunga pada Desember, dengan para pedagang meningkatkan ekspektasi mereka untuk kenaikan 75 basis poin.
Departemen Perdagangan AS melaporkan pada Jumat (28/10) bahwa indeks harga pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) AS naik 0,3 persen pada September, menyamai kenaikan pada Agustus.
Ini mungkin membuat The Fed di jalur untuk menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin, sehingga mengurangi daya tarik emas.
Harga emas kembali melorot pada akhir perdagangan Jumat (Sabtu pagi WIB), karena USD dan imbal hasil obligasi pemerintah AS menguat.
- Mendes PDT Yandri Susanto Lihat Potensi Besar Desa Ada di Sini
- AS Optimistis Kembangkan Kerja Sama Ekonomi dengan Pemerintahan Baru
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Tegas, YLKI Tolak Kenaikan PPN 12 Persen
- Grant Thornton Indonesia Kupas Tuntas Strategi RI Hadapi Tantangan Ketidakpastian Ekonomi
- Kisah Sukses Nasabah PNM Mekaar, Ekspor Olahan Sisik Ikan ke Berbagai Benua