Lagi-Lagi Kabar Baik dari Sri Mulyani, Berkaitan dengan Utang

Kemudian, beberapa negara yang tidak mengalami krisis pun seperti Thailand dan Brazil pun mengalami penurunan mata uang yang cukup signifikan, yakni masing-masing 11 persen dan 9,4 persen.
"Ini terjadi barangkali karena di Turki sedang terjadi krisis," kata Menkeu Sri Mulyani.
Lebih lanjut, Suku bunga SBN Indonesia juga tercatat stabil. Tidak ada koreksi untuk surat utang tenor lima tahun.
"Untuk SBN dengan jangka waktu 10 tahun sedikit naik 55 basis poin (bps)," katanya.
Kendati demikian, Sri Mulyani menjelaskan suku bunga surat utang negara lain justru mengalami koreksi yang begitu besar, seperti Turki dengan kenaikan di atas 1.000 bps untuk tenor lima tahun dan 800 bps untuk tenor 10 tahun.
Sri Mulyani menegaskan stabilitas instrumen surat utang Pemerintah Indonesia karena kepemilikan asing turun cukup tajam.
Kepemilikan surat utang oleh asing turun dari 38,5 persen pada Desember 2019 menjadi 19,7 persen per 16 Desember 2021.
"Ini berarti kepemilikan SBN oleh domestik lebih mendominasi dan ini menumbuhkan stabilitas yang cukup baik," tutur Menkeu Sri Mulyani. (antara/jpnn)
Jangan Lewatkan Video Terbaru:
Sri Mulyani menebar kabar baik soal perekonomian, kali ini soal posisi surat utang Indonesia dan kekuatan menghadapi tapering
Redaktur & Reporter : Elvi Robia
- Lebaran 2025 Menceritakan Keresahan, Ekonom Nilai Perlu Evaluasi Ekonomi
- Rupiah Ditutup Menguat Jadi Sebegini
- Rupiah Berpeluang Menguat Lagi Hari Ini, Begini Kata Analis
- Rupiah Mulai Bangkit, Akankah Terus Berlanjut?
- Ini Langkah Strategis Bea Cukai Memperkuat Peran UMKM dan IKM dalam Ekosistem Ekspor
- Respons Pemerintah Dinilai Mampu Melindungi Ekonomi Indonesia dari Kebijakan AS