Lagi-Lagi Rupiah Hari Ini Digoyang Isu Tapering, Anjlok
jpnn.com, JAKARTA - Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada akhir pekan kembali melemah.
Pasalnya, pasar sedang menanti pidato Gubernur The Fed Jerome Powell.
Rupiah hari ini dibuka melemah 7 poin atau 0,05 persen ke posisi Rp 14.425 per USD dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp 14.418 per USD.
"Nilai tukar rupiah berpeluang melemah kembali hari ini dengan sentimen penguatan USD menjelang pidato Jerome Powell mengenai kebijakan moneter AS ke depan di acara Jackson Hole malam ini," kata Ariston, Jumat (27/8).
Menurut Ariston, pasar kelihatannya berkonsolidasi mengantisipasi kemungkinan Powell akan mengindikasikan tapering dimulai pada akhir tahun ini.
Kebijakan tapering yang mengurangi pembelian aset atau obligasi, lanjutnya, akan mengurangi likuiditas USD di pasar sehingga bisa mendorong penguatan mata uang Amerika Serikat itu.
"Tapering ini juga nantinya akan berlanjut ke kebijakan kenaikan suku bunga AS yang tentunya akan memicu para pelaku pasar untuk mengkalkulasi ulang risiko dan posisinya di pasar keuangan," ujar Ariston.
Dari dalam negeri, rupiah hari ini dipengaruhi oleh jumlah kasus harian Covid-19 pada Kamis (26/8) bertambah 16.899 kasus sehingga total jumlah kasus terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 4,04 juta kasus.
Isu tapering off The Fed lagi-lagi menggoyang rupiah hari ini. Pengamat pasar uang Ariston Tjendra memprediksi rupiah akan tertekan lagi.
- Terdampak Kabar Aktivitas Bisnis Amerika, Rupiah Ditutup Ambrol 63 Poin
- Rupiah Ambruk 63 Poin, Prabowo Diminta Segera Berbenah
- Rupiah Ditutup Melemah 22 Poin, 'Kabinet Obesitas' jadi Faktor Pemicu
- Rupiah Hari Ini Terkerek Pelantikan Presiden Prabowo Subianto
- Rupiah Hari Ini Melorot Lagi, Harga Emas Makin Meroket!
- Ramalan Bank Indonesia Bikin Peluang Rupiah Melaju ke Level Rp 15.500