Lagi, Mantan Kasir Langkat Diperiksa KPK
Selasa, 30 November 2010 – 18:29 WIB
JAKARTA -- Gubernur Sumut Syamsul Arifin sudah beberapa hari belakangan tidak menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyidik KPK kembali fokus untuk menggali keterangan para saksi perkara dugaan korupsi APBD Langkat ini. Selasa(30/11), ada lima saksi yang dimintai keterangan. Keterangan sejumlah sumber di sekitar rumah tersebut, rumah tersebut ditinggali putri Syamsul, Beby Arbiana dan keluarganya. Hanya saja, saat gencar-gencarnya pemberitaan pengusutan kasus Langkat ini, sekitar September 2010 Beby pindah rumah dan mengontrak di Jl. Warga II No. 22 RT. 014/003 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan. (sam/jpnn)
Berdasarkan rilis resmi Bagian Humas KPK, kelima saksi itu adalah Syarifudin Basyir dan Sama Mesa, keduanya mantan anggota DPRD Langkat. Tiga yang lain adalah Plt Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Asset Daerah (BPKAD) Syahrial, dan Supriyadi dari swasta. Terakhir, lagi-lagi mantan Bendahara Umum Pemkab Langkat Buyung Ritonga juga dikorek keterangannya.
Baca Juga:
Sebelumnya diberitakan, KPK terus melakukan pelacakan terhadap aset-aset atau harta milik Syamsul Arifin. Pelacakan aset dilakukan terkait dengan hasil penghitungan besarnya kerugian negara. Berdasarkan pelacakan JPNN ini, tim penyidik KPK saat ini sedang mengendus status sebuah rumah yang terletak di Jl. Siaga Raya No. 110 RT/RW. 012/004 Pejaten Barat Pasar Minggu Jakarta Selatan.
Baca Juga:
JAKARTA -- Gubernur Sumut Syamsul Arifin sudah beberapa hari belakangan tidak menjalani pemeriksaan di Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Penyidik
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Forum Pemred SMSI Gelar Diskusi Membedah Solusi Kemacetan yang Merugikan Masyarakat
- Kadin Munaslub Sebut Prabowo Akan Hadir di Rapimnas, Begini Tanggapan Kubu Arsjad
- Ketua PP PMKRI Soroti Dua Isu Penting Saat Bertemu Menteri Komdigi RI
- Renovasi Rumah di Menteng Tetap Jalan Meski Tebang Pohon Tanpa Izin
- Terbukti Bersalah, Kusumayati Dihukum 14 Bulan Penjara
- Partisipasi Kelompok Rentan dalam Demokrasi Belum Optimal, Setara Institute Gelar Workshop di Sulsel