Lagi, Masinton Ungkap Dugaan Pelanggaran RJ Lino, Ini Dia...
jpnn.com - JAKARTA - Anggota Pansus Angket Pelindo II Masinton Pasraibu kembali mengungkap dugaan pelanggaran yang dilakukan Direktur Pelindo II RJ Lino terkait perpanjangn konsesi Jakarta International Container Terminal (JICT) kepada Hutchison Port Holdings (HPH).
Menurut politikus PDIP itu, pelanggaran yang dilakukan Lino adalah penggunaan legal opini Jamdatun Kejaksaan Agung sebagai pengacara negara oleh RJ Lino untuk menjadi salah satu dasar hukum perpanjangan kontrak.
"Legal opini kejaksaan kan gak bersifat mengikat dan bukan dasar hukum. Itu ada dalam penjelasan Jamdatun. Oleh Pelindo II digunakan seakan-akan sebagai landasan hukum perpanjangan kontrak JICT dengan HPH," kata Masinton di gedung DPR Jakarta, Kamis (29/10).
Anggota Komisi III DPR itu menyebutkan penggunaan legal opini Jamdatun, terjadi setelah bulan Agustus 2014 saat dilakukan adendum kontrak JICT pada HPH. Tepatnya, Lino menggunakan legal opini pada November 2014.
"Itu digunakan sebagai landasan hukum. Padahal sudah dijelaskan dan di sana (dalam legal opini Jamdatun) agar mengacu pada UU. Surat itu kan dikeluarkan saat Jamdatun yang lama," jelasnya.
Di sinilah menurut Masinton, terjadi pelanggaran UU oleh Dirut Pelindo II dalam melakukan perpanjangan konsesi JICT dengan HPH. Ini pula menurutnya yang akan didalami oleh Pansu Pelindo II. (fat/jpnn)
JAKARTA - Anggota Pansus Angket Pelindo II Masinton Pasraibu kembali mengungkap dugaan pelanggaran yang dilakukan Direktur Pelindo II RJ Lino terkait
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Imigrasi Denpasar Tolak Permohonan Paspor 3 CPMI Non-Prosedural Untuk Hindari TPPO
- KPK Cecar Ipar Jokowi terkait Pengaturan Lelang di Kemenhub
- Letjen TNI Richard Pimpin Upacara Pemberangkatan Satgas Kizi TNI Kontingen Garuda XXXVII-K ke Afrika Tengah
- Dukung Penuh Pengamanan Pilkada di Puncak, Tim Asistensi Operasi Damai Cartenz 2024 Turun Gunung
- KPK Sebut Belum Ada Tersangka Baru terkait Kasus e-KTP
- Melantik Pengurus TP PKK Pusat 2024-2029, Mendagri Imbau Wujudkan Program Astacita