Lagi, Massa Aksi Datangi Markas Polda, Ini Tuntutannya
jpnn.com - TERNATE – Puluhan massa aksi yang tergabung dalam Aliansi Peduli Alkhairaat kembali mendatangi Mapolda Malut, Senin (11/4). Unjuk rasa terkait kasus pembakaran pondok pesantren (ponpes) Alkhairaat di Kabupaten Halmahera Utara (Halut), Senin (28/3) lalu,
Massa aksi yang berorasi di depan Mapolda Malut sekitar pukul 10.30 WIT itu mendesak Kapolda Malut, Brigjen (Pol) Zulkarnain Adinegara untuk mencopot sejumlah petinggi di Mapolres Halut. Di antaranya Kapolres Halut dan Kasat Intel dan Kabag Ops.
Massa aksi juga mendesak Kapolda Malut untuk menangkap dan mengungkap pelaku serta aktor utama di balik peristiwa tersebut. Mereka juga meminta Polda agar segera mengambil alih penanganan kasus tersebut.
Menanggapi tuntutan massa aksi, Polda Malut yang diwakili Direktur Reskrimum Polda Malut Kombes (Pol) Dian Harianto langsung turun ke lapangan menemui massa aksi dan melakukan audiense di ruang rapat Mapolda Malut dengan 6 perwakilan dari Aliansi Peduli Alkhairaat.
Dalam audiens tersebut, Pengurus Komisariat Wilayah (Komwil) Alkhairaat, Adnan Mahmud didampingi 5 perwakilan massa aksi mengatakan keluarga besar Alkhairaat meminta aparat kepolisian untuk segera mengungkap motif kasus pembakaran ponpes Alkhairaat Tobelo. Pasalnya, menurut Adnan memasuki minggu ketiga, pelaku pembakaran belum ditangkap oleh pihak kepolisian. Baginya, hal tersebut melukai hati dan perasaan keluarga besar Alkhairaat.
“Tuntutan kami sederhana, pertama tangkap pelaku pembakaran. Kedua, kami minta Kapolda harus mecopot Kapolres, Wakapolres, Kasat Intel dan Kabag Ops Halut karena informasi yang kami dapat, mereka (Wakapolres, Kasat Intel dan Kabag Ops,red) yang mengatur Kapolres. Ketiga, Polda Malut harus ambil alih penanganan kasus ini,” tandas Adnan dalam audiens, kemarin seperti dilansir Malut Post (Grup JPNN).
Ia mengaku seluruh keluarga besar Alkhairaat sangat kecewa dengan keterangan yang disampaikan Kapolres Halut di depan keluarga besar Alkhairaat. Adnan menuturkan, menurut Kapolres Halut, beberapa pelaku sudah ditangkap namun akhirnya dilepas karena ada intimidasi dari pihak lain.
“Kapolres sampaikan ada pelaku yang sudah ditangkap kemudian dilepas karena diintimidasi oleh Sinode. Sebenarnya ada apa ini? Dan ini sudah disampaikan ke Kapolda tapi tidak ada tindak lanjut. Jangan karena teman-teman (Alkhairaat, red) di Halut adalah kelompok minoritas kemudian dibiarkan,” ujar Adnan.(JPG/tr-04/jfr/fri)
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius
- Banjir Merendam 2.014 Rumah di Kabupaten Bandung, 12.250 KK Terdampak
- Kasus SPPD Fiktif, Polda Riau Sita Rumah Diduga Milik Bang Uun
- Digikomfest 2024 Dorong Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah
- Kapolres Banyuasin Membagikan Makanan Bergizi Gratis untuk Siswa SDN 13 Air Kumbang