Lagi, Napi Diduga Tewas Dianiaya
Selasa, 03 April 2012 – 14:40 WIB
Tim kuasa hukum keluarga Faisal dan Budri dari LBH Padang juga menyebutkan kepolisian tidak pernah terbuka dan transparan dalam penanganan kasus tersebut. Padahal, LBH Padang selaku kuasa hukum dari keluarga Budri M Zen dan Faisal, telah mengirimkan Surat Permohonan Pemberitahuan Hasil Penyidikan (SP2HP) bernomor 37/SK-E/LBH-PDG/III/2012 kepada penyidik Polda Sumbar, tapi sampai saat ini LBH belum mendapat jawaban dari SP2HP itu. “Kami mengirim surat SP2HP itu sejak 12 Maret lalu, tapi sampai saat ini SP2HP-nya belum juga kami terima. Padahal SP2HP itu hak bagi pelapor,” kata Era Purnama Sari.
Sementara Police Watch Ilhamdi Taufik menilai polisi tidak bekerja sesuai standar prosedur, dan kurang responsifnya terhadap gejala interen. Padahal, kasus tewasnya dua tahanan kakak beradik di sel tahanan Mapolsek Sijunjung pada akhir Desember 2011 lalu itu, harusnya menjadi pelajaran bagi institusi kepolisian. Namun kenyataannya, kejadian serupa terulang kembali. “Ini artinya, polisi tidak bekerja sesuai prosedur,” katanya.
Ilhamdi Taufik berharap, Polda Sumbar harusnya segera membentuk tim untuk mengusut kasus tewasnya seorang tahanan Polsek Kota Bukittinggi itu. “Selain itu, Polda Sumbar juga dituntut untuk lebih transparan dalam memproses kasus tersebut,” tuturnya. (di)
PADANG---Tewasnya seorang tahanan Polsek Kota Bukittinggi hingga kini masih dalam penyelidikan Polda Sumbar. Senin (2/4), enam orang petugas Polsek
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB
- Puluhan Ribu Masyarakat Pekanbaru Penuhi Kampanye Akbar Agung-Markarius