Lagi, Pemberontak Libya Terpukul
Pro-Kadhafi Dekati Benghazi
Kamis, 17 Maret 2011 – 21:08 WIB
Selasa (15/3), telah terjadi pertempuran sengit di Kota Brega. Kota minyak tersebut telah beberapa kali berganti penguasa, antara pro pemerintah dan oposisi. Kemarin dilaporkan, kelompok pemberontak telah kehilangan kontrol atas kota tersebut. Di wilayah barat Libya, pasukan pemerintah dilaporkan juga berhasil mengambil alih Kota Zuwara dan berupaya merebut Misrata.
Sementara itu, dalam pidatonya melalui televisi, Kadhafi mencela sikap Prancis dan Inggris. "Inggris tidak lagi berarti (bagi Libya) karena telah mengusulkan menyerang Libya. Apakah ada batas antara kita? Apakah Anda (Inggris) penjaga kami? Atas dasar apa?" seru dia.
Agence France-Presse melansir, Menteri Luar Negeri Prancis Alain Juppe dalam blognya menyatakan bahwa sejumlah negara Arab telah bersedia bergabung dalam operasi militer di Libya untuk menghentikan pasukan Kadhafi. "Hanya ancaman militer yang bisa menghentikan Kadhafi," tulisnya.
"Itulah (operasi militer) yang Prancis dan Inggris upayakan selama dua pekan terakhir. Dengan dua syarat: mendapatkan persetujuan DK PBB, satu-satunya sumber hukum internasional untuk melibatkan militer, serta dukungan dan partisipasi negara-negara Arab," tegas dia. (cak/c11/dos)
AJDABIYA - Kekhawatiran tentara pemberontak Libya bahwa Kota Ajdabiya bakal menjadi medan perang sengit dalam melawan militer pemerintah terjadi
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Puluhan Anggota Legislatif Inggris Desak Pemerintah Sanksi Israel
- Beda dengan Prabowo, Trump Tunjuk Utusan Khusus Presiden untuk Atasi Krisis Ukraina
- Wapres Sara Duterte Digugat Pidana oleh Kepolisian Filipina
- Rawhi Fattuh Jadi Calon Kuat Presiden Palestina, Siapakah Dia?
- Mahmoud Abbas Keluarkan Dekrit Demi Penggantinya di Jabatan Presiden Palestina
- BPK Dorong Tata Kelola Pendanaan Iklim yang Transparan dan Efektif