Lagi, Pemerintah Sebut Subsidi Dinikmati Orang Kaya

Subsidi Diklaim Hambat Pembangunan Infrastruktur

Lagi, Pemerintah Sebut Subsidi Dinikmati Orang Kaya
Lagi, Pemerintah Sebut Subsidi Dinikmati Orang Kaya
JAKARTA - Pemerintah kembali mengeluarkan argumen baru untuk mengurangi beban subsidi yang harus ditanggung negara. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus Martowardojo mengatakan, karena beban subsidi yang demikian besar selama ini, pembangunan infrastruktur bagi masyarakat di daerah-daerah menjadi terhambat. Karena itulah, secara perlahan menurutnya, subsidi harus diatur dan diberikan tepat sasaran.

Dicontohkan Agus, dalam APBN 2011, pemerintah harus menanggung subsidi hampir Rp 138 triliun. Di antaranya untuk subsidi BBM yang mencapai Rp 95,9 triliun, dan subsidi listrik sekitar Rp 40,7 triliun. Jika dari subsidi BBM saja bisa dialihkan untuk pembangunan infrastruktur, ia memperkirakan bisa membangun rumah sekolah baru sebanyak 95 ribu unit dan untuk 95 juta siswa di seluruh Indonesia.

"Anggaran untuk masyarakat miskin itu ada Rp 108 triliun. Tapi Rp 95 triliun hanya untuk subsidi BBM. Penerimanya justru banyak orang kaya. Subsidi listrik yang Rp 40 triliun, hanya diterima 57 persen masyarakat miskin. Padahal harusnya 90 persen. Inilah yang harus diatur lagi," kata Agus, saat berdiskusi dengan Forum Wartawan Ekonomi Makro (Forkem) di Jakarta, Sabtu (19/3).

Pemerintah kata Agus, menjamin tidak akan mengambil subsidi dari masyarakat. Namun pemerintah akan mengalihkan subsidi untuk kebutuhan infrastruktur. Terutama dengan membangun sarana-prasarana publik di daerah-daerah, mulai dari Sumatera hingga wilayah Indonesia Timur.

JAKARTA - Pemerintah kembali mengeluarkan argumen baru untuk mengurangi beban subsidi yang harus ditanggung negara. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News