Lagi, Pemerintah Sebut Subsidi Dinikmati Orang Kaya
Subsidi Diklaim Hambat Pembangunan Infrastruktur
Sabtu, 19 Maret 2011 – 13:27 WIB
Dari data menurutnya, beban subsidi pemerintah setiap tahunnya terus meningkat, sedangkan kebutuhan juga meningkat. Subsidi BBM di 2011, mencapai Rp 95,9 triliun, sementara realisasi konsumsi BBM Januari-Februari 2011 mencapai Rp 6,3 juta KL atau meningkat sebesar 6,4 persen dari konsumsi Januari-Februari 2010. Sedangkan target volume BBM bersubsidi tahun 2011, adalah sebesar 38,6 juta KL.
Baca Juga:
Sedangkan untuk subsidi listrik, tahun 2010 menelan anggaran Rp 40,7 triliun. Jika pada tahun 2004, subsidi listrik diberikan hanya untuk konsumsi 450 VA dengan pemakaian di bawah 60 Kwh, maka mulai tahun 2006 hingga saat ini, subsidi listrik malah sudah dinikmati oleh semua golongan pelanggan.
Sehingga, berdasarkan data tagihan PT PLN pada tahun 2010, masih menurut Agus, pengguna utama subsidi listrik untuk tahun 2010 hanya dinikmati 57,1 persen golongan rendah. Sementara sebanyak 33,8 persen golongan (masyarakat ekonomi) atas, justru ikut menerima subsidi yang bukan menjadi hak mereka.
"Padahal dari subsidi BBM saja, kita sudah semakin jauh dari harga keekonomian akibat kenaikan harga minyak. Saat negara-negara lain sudah menaikkan (harga) BBM, kita masih tetap bertahan. Itulah yang ingin kita atur. Jangan sampai beban subsidi menghambat infrastruktur kita," tegas Agus.
JAKARTA - Pemerintah kembali mengeluarkan argumen baru untuk mengurangi beban subsidi yang harus ditanggung negara. Menteri Keuangan (Menkeu) Agus
BERITA TERKAIT
- Kideco Berkomitmen untuk Menyempurnakan Kualitas Laporan Berkelanjutan
- Shell Membantah Bakal Tutup SPBU di Indonesia
- BTN Raih Penghargaan di Ajang LinkedIn Talent Awards
- Melalui UMK Academy, Pertamina Dukung UMKM Bersaing di Tingkat Global
- Pupuk Kaltim Kembali Raih Predikat Platinum di Ajang ASSRAT 2024
- Pegadaian Gelar Media Awards 2024, Puluhan Jurnalis Raih Penghargaan