Lagi, Virus Mirip SARS di Arab Saudi
Kamis, 14 Maret 2013 – 08:09 WIB
Virus SARS menjangkiti 8 ribu orang selama 2002-2003. Korban terbanyak yang terinfeksi berasal dari Asia. Dari jumlah itu, 774 meninggal. Pnderita virus itu menunjukkan gejala, seperti infeksi pernapasan akut, batuk, dan demam. Virus tersebut bisa berkembang menjadi pneumonia dan gagal ginjal.
Menurut Centers for Disease Control and Prevention atau CDC (lembaga pemerintah AS yang menangani kesehatan publik), kasus pertama virus mirip SARS itu ditemukan di rumah sakit di Aman, Jordania. Hampir semua orang yang terjangkit virus itu berasal dan berada di negara-negara Timur Tengah. Namun, ada juga laporan kasus di Inggris.
Seorang pasien dari Inggris diketahui sempat bepergian ke Arab Saudi. Ketika pulang ke negerinya, dia menulari dua anggota keluarganya. ’’Sekali (virus) itu menjangkiti Anda, akan serius dampaknya,’’ ujar Dr William Schaffner, ahli penyakit menular di Vanderbilt University Medical Center di Nashville, AS. Dia menyebut virus tersebut susah sekali disembuhkan.
Sebuah kajian yang diterbitkan pada November tahun lalu menemukan bahwa secara genetik coronavirus baru itu sangat terkait dengan virus yang ditemukan pada kelelawar.
RIYADH – Virus mirip SARS (Severe Acute Respiratory Syndrome atau sindroma pernapasan akut berat) kembali makan korban. Laporan terbaru, Rabu
BERITA TERKAIT
- Kemlu RI Berharap PM Israel Benjamin Netanyahu Segera Ditangkap
- Operasi Patkor Kastima 2024 Dimulai, Bea Cukai-JKDM Siap Jaga Kondusifitas Selat Malaka
- Hari Martabat dan Kebebasan, Simbol Ketahanan dan Harapan Rakyat Ukraina
- Gaza Menderita, Otoritas Palestina Tolak Rencana Israel Terkait Penyaluran Bantuan
- Indonesia Merapat ke BRICS, Dubes Kamala Tegaskan Sikap Amerika
- Ngebet Usir Imigran, Donald Trump Bakal Kerahkan Personel Militer