Lagi, WNI DIvonis 6 Tahun di Australia
Jumat, 17 April 2009 – 20:41 WIB

Lagi, WNI DIvonis 6 Tahun di Australia
JAKARTA- satu lagi warga negara Indonesia mendekam di penjara Australia. Pombili- seorang nelayan asal Indonesia divonis selama 6 tahun penjara karena dakwaan penyelundup manusia, oleh pengadilan Australia Barat, Jumat (17/4). “Pombili mengaku bersalah karena menyelundupkan 10 orang ke Australia setelah kapal yang dinakhodainya ditemukan disebelah selatan Pulau Ashmore oleh Angkatan Laut Australia pada 19 November tahun lalu,” kata Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer. Duta Besar Australia untuk Indonesia, Bill Farmer, mengatakan dengan dipenjarakannya nakhoda Indonesia ketiga yang terlibat dalam kegiatan penyelundupan manusia baru-baru ini semestinya mengirim pesan yang kuat bahwa Australia tidak akan mentolerir kejahatan seperti ini.
Lebih lanjut dikatakannya modus operandi yang dilakukan Pombili dengan cara kapal tersebut dilubangi, sehingga terisi air dengan cepat dan mulai tenggelam, ketika Angkata Laut menemukannya dan menyelamatkan semua yang berada di atas kapal. “Penyelundupan manusia adalah kejahatan berbahaya yang memanfaatkan kelemahan orang lain pada saat mereka putus asa dan mendemonstrasikan dan tidak perduli dengan hukum,” ujar Bill.
Tak hanya itu, Bill juga membeberkan kasus penyeledupan orang yang sebelumnya terjadi. Pada awal bulan April, Amosh Ndolo (58) tahun, juga dihukum selama 5 tahun penjara karena menyelundupkan 16 orang ke Australia pada 6 Oktober tahun lalu dan bulan Maret Abdul Hamid (35) dihukum 6 tahun penjara setelah mengaku bersalah karena menyelundupkan 12 orang ke Australia. Angkatan Laut Australia mencegat kapal yang ia nakhodai dekat Ashmore Reef pada 29 September tahun lalu.
Baca Juga:
JAKARTA- satu lagi warga negara Indonesia mendekam di penjara Australia. Pombili- seorang nelayan asal Indonesia divonis selama 6 tahun penjara karena
BERITA TERKAIT
- Hamas Kecam Keras Israel yang Menunda Pembebasan Warga Palestina
- Menlu Sugiono Rayu Belanda demi Sukseskan Program Prioritas Indonesia
- Ini Layanan Medis Bedah Robotik Canggih di Pantai Hospital Ayer Keroh
- Mimpi Berkuasa Lagi, Donald Trump versi Amerika Selatan Malah Terjerat Kasus Kudeta
- Pesawat Delta Airlines Jatuh saat Mendarat di Toronto, Belasan Orang Terluka
- Ramadan Sebentar Lagi, Arab Saudi Kembali Siapkan Paket Bantuan untuk Indonesia