Lagu 'Judas' Lady Gaga Disebut Singgung Nasrani
Kamis, 24 Mei 2012 – 06:53 WIB
JAKARTA - Pertemuan tertutup antara bos Big Daddy Entertainment, Michael Rusli dengan Kapolda Metro Jaya Selasa (22/5) membuat sejumlah ormas penentang Lady Gaga curiga. Pertemuan tersebut dicurigai sebagai upaya mencari jalan keluar supaya konser tersebut bias dilaksanakan. Jika polisi memberikan izin konser tersebut, para ormas tersebut akan turun ke jalan. Didampingi sejumlah perwakilan ormas, Rahmat sapaan akrabnya mengaku, niat baik managemen Lady Gaga yang melakukan konser dengan santun tidak bisa dipertanggungjawabkan. Sebab, kata dia, saat konser di Filipina, Lady Gaga melanggar sejumlah kesepakatan. Di antaranya, melantunkan lagu ‘judas’ yang liriknya menyinggung umat Nasrani. Dan, melanggar pemakaian busana yang terkesan melecehkan budaya di sana. ”Malahan Lady Gaga mengatakan "saya bukan budak pemerintah", artinya kalau ini dilakukan di Indonesia saya yakin dia akan melakukan hal yang serupa,” ucapnya .
Tidak mau kecolongan, ormas yang mengatasnamakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI), Persatuan Islam Tiong Hoa Indonesia, Hidayatullah, dan Tim Pembela Muslim (TPM) juga ikut bertemu dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Polisi Untung S Rajab.
Dalam pertemuan yang juga digelar tertutup itu, mereka meminta Kapolda Metro Jaya menolak penyelenggaraan konser Lady Gaga dan tetap pada statement awal yang tidak memberikan rekomondasi konser tersebut. “Intinya kami menolak tegas sama sekali konser tersebut,” kata Muhammad Rahmat Kurnia Ketua Umum Hizbut Tahrir Indonesia usai bertemu dengan kapolda Metro Jaya, Rabu (23/5).
Baca Juga:
JAKARTA - Pertemuan tertutup antara bos Big Daddy Entertainment, Michael Rusli dengan Kapolda Metro Jaya Selasa (22/5) membuat sejumlah ormas
BERITA TERKAIT
- Kasus Polisi Tembak Polisi, AKP Dadang Iskandar Dipecat dari Polri
- BKN Ingatkan Mulai Hari Ini Cetak Kartu Peserta Seleksi PPPK 2024
- Dijatuhi Hukuman PTDH, AKP Dadang Iskandar Diam Saat Namanya Dipanggil
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti: Guru PPPK Bisa Mengajar di Sekolah Swasta Mulai 2025
- Budayawan Anggap Jokowi Merusak Peradaban Indonesia, Rakyat Perlu Bergerak
- Lemhannas Berharap Bisa Berkontribusi di Penyusunan Perencanaan Program Pembangunan Nasional