Lagu Pengkhianat Karya Prananda Prabowo, tentang Jokowi atau Budiman Sudjatmiko?

Lagu Pengkhianat Karya Prananda Prabowo, tentang Jokowi atau Budiman Sudjatmiko?
Prananda Prabowo dalam klip lagu Pengkhianat; Tempus Abire Tibi Est. Foto: tangkapan layar YouTube

"Akhirnya saya harus menghubungi pujaan Anda: Rocky Gerung. Ia yang memberikan jawab: Itu terdapat di salah satu puisi karya Horace," tulisan Dahlan.

"Ia banyak menghasilkan puisi bergaya satire. Horace adalah sastrawan Roma, zaman Kaisar Agustus," Dahlan mengutip jawaban Rocky.

Selain itu, Dahlan juga mendapat tambahan keterangan dari ilmuwan muda yang juga mendalami filsafat, namanya Biiznillah yang kelahiran Liwa, Lampung.

Menurut Biiznillah, ucapan di lagu Pengkhianat itu muncul pertama kali dalam Epstitles II.II karya Horace dalam puisi surat-surat pujiannya kepada Kaisar Agustus yang pulang membawa kemenangan dari beberapa peperangan.

Biiznillah mengatakan "dari latar belakang Horatius yang penganut epicureanisme puisi-puisinya dipandang sebagai satire yang menggambarkan kemuakan pada semua kejayaan yang telah dicapai oleh Roma".

Pada akhirnya semua harus berakhir. "Bait-bait dalam puisi Horatius menggambarkan restropeksi dan instrospeksi yang mendalam mengenai kehidupan".

Kalimat Tembus Abire Tibi Est justru dimunculkan setelah ungkapan pujian atas capaian-capaian yang gemilang Kaisar Roma. Di situ sekaligus disisipi nasihat-nasihat mengenai ketidakberartian capaian tersebut dibanding kenyataan hidup yang senantiasa mengenal batas.

Seperti meminum air atau anggur, kita tidak mungkin bisa minum sebanyak-banyaknya. Ada batas di mana kita tidak bisa minum lagi. Saat itulah waktu yang tepat untuk pergi. Waktu yang tepat untuk mengakhiri.

Lagu Pengkhianat, Tempus Abire Tibi Est karya putra Megawati Soekarnoputri, Prananda Prabowo disorot lagi. Tentang Jokowi atau Budiman Sudjatmiko??

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News