Lah Gimana Nih, Kaltim Kebanjiran Pekerja Asing

Dia berharap, pemerintah pusat dapat berkoordinasi dengan pemerintah di daerah untuk penerbitan izin kerja tersebut.
Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kaltim Slamet Brotosiswoyo menekankan bahwa hal ini harus menjadi perhatian serius bagi tenaga kerja lokal.
Termasuk kaitannya dengan Masyarakat Ekonomi ASEAN (MEA) yang kini sudah bergulir.
Dia menyebut, Indonesia masih membatasi jenis bidang usaha yang boleh digeluti pekerja asing.
Kata Slamet, ada delapan profesi yang sudah diperbolehkan, yakni insinyur, arsitek, tenaga pariwisata, akuntan, kesehatan, tenaga survei, praktisi medis, dan perawat.
Hal itu disepakati sampai 2018 nanti.
“Sudah seperti ini, pemerintah harus memiliki proteksi kepada tenaga kerja lokal selain upaya mendorong pengembangan SDM. Paling tidak tenaga kerja asing ini, ketika bekerja di Indonesia wajib memberikan ilmu mereka ke tenaga lokal. Jangan, masyarakat Indonesia menjadi anak buah yang hanya diperintah,” terang dia. (aji/man/k18)
SAMARINDA - Ekspansi tenaga asing kian menghantui persaingan dunia kerja di Balikpapan. Hal ini diharapkan menjadi perhatian serius bagi warga lokal.
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Festival Budaya di Rumah Singgah Tuan Kadi, Harmoni Melayu & Seruan Peduli Lingkungan
- Pendaki Gunung Ranai Dievakuasi Setelah Terpeleset dan Mengalami Cedera Kaki
- Jasad Korban Banjir di Murung Raya Ditemukan Tersangkut di Dahan Pohon Sawit
- Banjir Rendam Sejumlah Rumah Warga di Kalianda Lampung Selatan, Tak Ada Korban Jiwa
- Kodam I/Bukit Barisan Bantu Warga yang Diduga Diintimidasi Ormas
- Farhan Bimbang Tindak Tegas Kusir Delman yang Getok Tarif Tak Wajar di Bandung