Lah, Kok Pamdal Kejagung Lupa Banyak Hal saat Bersaksi di Sidang Kebakaran Gedung?

jpnn.com, JAKARTA - Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan menggelar sidang lanjutan kasus kebakaran Gedung Utama Kejagung, Selasa (16/2).
Sidang kali ini beragendakan pemeriksaan saksi yang diajukan jaksa penuntut umum (JPU).
Adapun saksi yang menyampaikan keterangan di persidangan itu ialah petugas pengamanan dalam (pamdal) Kejagung bernama Rifki Ferdy, pegawai CV Mikarai bernama Mardi, serta seseorang bernama Marhabah.
Namun, kesaksian Rifki dipersoalkan kubu terdakwa. Made Putra Aditya Pradana selaku penasihat hukum terdakwa menilai Rifki tidak bisa mempertanggungjawabkan kesaksiannya.
Made mengatakan, Rifki berkali-kali mengaku lupa. "Ada banyak hal yang dia lupakan," ujar Made kepada wartawan usai menghadiri persidangan tersebut.
Menurutnya, hal itu ganjil lantaran sebelumnya Rifki pernah menyampaikan kesaksiannya di tingkat penyidikan dan menandatangani berita acara pemeriksaan (BAP).
"Sebenarnya tertuang dalam BAP sebelumnya terkait tugas pokoknya, juga tadi ada bebeberapa hal yang dia sampaikan bahwa ingin melakukan pengamanan. Mereka (pamdal Kejagung, red) punya tugas melakukan pengamanan," tutur Made.
Seperti diketahui, ada enam terdakwa dalam kasus kebakaran Gedung Utama Kejagung. Berkas perkara keenam terdakwa itu dijadikan tiga.
Penasihat hukum terdakwa perkara kebakaran Gedung Kejagung mempersoalkan kesaksian seorang pamdal.
- Hakim Tersangka Suap Sembunyikan Rp 5,5 Miliar di Kolong Kasur, MA Kena Sentil
- MA Rombak Posisi Hakim, Pimpinan DPR Singgung Pengawasan yang Perlu Ditingkatkan
- Sahroni Minta Polisi Tangkap Pihak yang Ingin Menghancurkan Citra Kejagung
- ART Sebut Kejagung Hadapi 2 Lawan saat Menangani Perkara, Satunya Buzzer
- Dendi Budiman: Miskinkan Hakim dan Pengacara Terlibat Suap Rp 60 Miliar
- Transaksi Dana Dugaan Korupsi 2024 Capai Rp 984 T, Sahroni: Lacak dan Sita!