Lahan Masih Sengketa, Pembangunan PLTU Terhambat
Sabtu, 06 Oktober 2012 – 16:32 WIB
Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Tarakan, Effendhi Djuprianto mengaku geram, proyek yang berkapasitas 2 x 7 Megawatt (MW) ini belum juga bisa terwujud dengan mulus. Padahal, kata dia, dari sejumlah masyarakat yang memiliki lahan di wilayah Sungai Maya itu, umumnya telah menyatakan dukungannya. “Alat berat dari Adhi Karya memang belum bisa masuk, persoalannya masuk dari laut, masyarakat belum dapat kepastian, dari darat juga masih ada persoalan sosial disamping proyek jalan,” ungkapnya kepada media ini.
Baca Juga:
Untuk itu, pihaknya meminta peran aktif dari semua pejabat teknis Pemerintah Kota Tarakan untuk segera mewujudkan penataan pengembangan proyek PLTU yang ditarget akhir tahun 2013 mendatang rampung. “Persoalan PLTU ini, akan coba kota komunikasikan ke PLN Pikitring dan PLN Pusat agar ada solusi-solusi lain, dan sharing dari teman-teman di DPR RI,” tutur Effendhi.
Meski begitu, masih dikatakan politisi Partai Golongan Karya ini, perlu waktu yang panjang untuk menuntaskan proyek ini. Sebab, jelas dia, semuanya perlu kajian teknis. “Tetapi, bukan berarti kita terus-terusan menunggu, dengan catatan diperlukan dukungan masyarakat termasuk untuk rencana pasokan gas dari Manhattan Kalimantan Investment (MKI) pada tahun 2013,” bebernya. “Masalah ini segera harus kita atasi, tidak perlu menunggu. Jangan saling tunggu,” sambung ayah tiga anak ini.
Pihaknya juga menegaskan, persoalan force majeure yang dihadapi PT (Pelayanan Listrik Nasional) Tarakan sehingga berakibat seringnya pemadaman listrik harus segera dituntaskan. Salah satunya percepatan proyek PLTU Sungai Maya. “Persoalan force majeure yang harus digerakkan, bukan kenaikan Tarif Dasar Listrik (TDL) solusinya masih banyak solusi lain,” urainya.
TARAKAN – Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) di Sungai Maya, Kelurahan Juata Laut, Tarakan Utara tak bisa berjalan mulus. Ini
BERITA TERKAIT
- Disapu Banjir Bandang, 10 Rumah di Tapsel Sumut Hanyut
- Heboh Anggaran Belanja Gamis & Jilbab Senilai Rp 1 M Lebih di Kabupaten Banggai
- Kunker ke Riau, Menteri Hanif Faisol Tutup TPA Liar di Kampar
- 209 Warga Terdampak Pergerakan Tanah di Kadupandak Dievakuasi
- Ombudsman Minta Polda Sumbar Ungkap Motif Kasus Polisi Tembak Polisi Secara Transparan
- Lulus SKD, 163 Pelamar CPNS Batam Lanjut ke Tahap SKB