Lahan Pemakaman Hampir Habis
Senin, 06 Agustus 2012 – 09:50 WIB
Dijelaskannya, untuk biaya retribusi makam di Cimahi terbilang murah, yang awalnya Rp 50.000, di tahun kedua retribusi berubah menjadi Rp 20.000/tahun untuk jenazah dewasa dan Rp 10.000/tahun untuk jenazah bayi dan anak. Hal itulah, menurutnya yang menjadi salah satu penyebab banyaknya warga luar Cimahi yang memilih memakamkan anggota keluarganya yang meninggal dunia di TPU di Kota Cimahi.
Baca Juga:
"Banyak kasus makam yang tidak bayar karena ahli waris atau pihak keluarga tidak ada kabar. Kalau tidak bayar, kami telusuri ke ahli waris dan biasanya mereka sudah pindah alamat dan tidak diketahui lagi keberadaannya," ucap Zahra.
Zahra menambahkan, untuk mengantisipasi kelebihan kapasitas pada lahan pemakaman, DKP Kota Cimahi telah mempersiapkan lahan fasilitas sosial dari pengembang di Lebaksaat Kelurahan Cipageran yang sudah diserahterimakan ke Pemkot Cimahi.
“Saat ini bentuknya masih hamparan (seluas 1,5 hektare). Namun, dalam perencanaan tahun 2013 kita akan bagi antara makam muslim dan nonmuslim untuk menambah kapasitas lahan pemakaman yang dibutuhkan masyarakat," pungkasnya.(cr2)
CIMAHI- Dari delapan lahan tempat pemakaman umum (TPU), lahan pemakaman nonmuslim di Kota Cimahi sudah hampir habis. Data yang diperoleh, dari
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Misteri Penyebab Kematian Seorang Pemuda di Malang
- 2 Tersangka Korupsi Dana Desa di Lombok Tengah Ini Ditahan
- Ribuan Warga Menghadiri Pawai Obor Peringati Tahun Baru Islam di Kota Bogor
- Kebakaran Rumah di Kupang NTT, Dua Anak Berusia 10 dan 12 Tahun Meninggal Dunia
- Keracunan Zat Kimia, WNA Asal Suriah Dievakuasi Tim Basarnas
- Kakak Beradik di Sumba Barat Tewas Kebakaran, Saksi Sempat Mendengar Teriakan