Lahan Terlantar Dimaksimalkan, Impor Pangan bisa Ditekan
Selasa, 09 Maret 2010 – 20:14 WIB
JAKARTA - Indonesia sebagai negara yang memiliki hutan tropis, harus berkomitmen untuk melakukan moratorium atas pembukaan lahan baru. Tujuannya, untuk menghindari ketergantungan Indonesia dari produk makanan impor. Pengusaha yang akrab disapa dengan nama Franky itu juga menegaskan, kalaupun dilakukan pembukaan lahan pertanian maka harus ada proporsionalitas antara perkebunan dan pertanian tanaman pangan. Maksudnya, agar Indonesia terbebas dari ketergantungan impor.
Tampil sebagai pembicara pada diskusi publik 'Membangun Daerah, Membangun Republik, di Jakarta, Selasa (9/3), ketua umum Kadin Indonesia bidang Agribisnis, Pangan dan Kehutanan, Fransiskus Welirang, menyataan bahwa sebenarnya pemerintah bisa memaksimalkan lahan yang terbengkalai. "Kebijakan untuk menggunakan lahan-lahan yang terbengkalai dalam perluasan areal pertanian bisa menjadi solusi ketimbang membuka lahan baru," cetusnya.
Disebutkannnya, saat ini total lahan yang telah digunakan di Indonesia mencapai 188 juta hektare. Dari angka itu 111 juta hektare di antaranya sudah dimanfaatkan. Sedangkan 77 juta hektar masih belum tertata dengan baik.
Baca Juga:
JAKARTA - Indonesia sebagai negara yang memiliki hutan tropis, harus berkomitmen untuk melakukan moratorium atas pembukaan lahan baru. Tujuannya,
BERITA TERKAIT
- Permudah Transaksi Logam Mulia, I Love Emas Resmi Hadir di Depok
- Selamat, Pertamina Raih Penghargaan Internasional Bidang Investor Relations
- Diaspora Loan BNI Bantu Pemilik Bakso Ini Kembangkan Bisnis di Seoul
- Gandeng 30 UMKM Binaan, DMI Gelar Festival Rumah Wirausaha Masjid
- 20 Unit Bus Listrik CKD Pertama dari VKTR & Karoseri Laksana Resmi Beroperasi, Layani Rute Ini
- Ini Capaian yang Diraih Pertamina Sepanjang 2024, Keren