Lahar Dingin Kepung Magelang

Tanggul Cekdam Ambrol, Pemukiman Warga Terancam

Lahar Dingin Kepung Magelang
Banjir lahar dingin menjadi ancaman tersendiri bagi perkampungan di sepanjang bantaran Sungai Code pasca erupsi Gunung Merapi yang tak kunjung berhenti. Foto: Hermitianta/Radar Jogja
Dua cekdam yang jebol ini terletak di alur kali putih. Satu di Dusun Ngepos Desa Ngepos, Kecamatan Srumbung, dan lainnya berada di Desa Jumoyo Kecamatan Salam. Keduanya nyaris tidak dapat difungsikan kembali lantaran hanya menyisakan pondasi samping saja.

Menurut DPU dan ESDM, kerusakan tersebut terjadi dikarenakan ulah penambangan liar di kawasan tersebut. Mereka, kata Sutoyo melakukan eksploitasi pasir didekat cekdam sehingga merusak pondasi bangunan yang dibuat pada tahun 1970an ini. "Mereka melakukan ekploitasi besar besaran di pinggir dan mengeruk ke dalam hingga merusak pondasi," kata Sutoyo. "Sehingga, begitu banjir lahar dingin datang, ya sudah semua akan ambrol karena tidak kuat menahan," tambah dia.

Langkah selanjutnya, kata dia, pihaknya akan segera melaporkan kejadian ini kepada Balai Besar Sungai Serayu Opak selaku penanggung jawab keberadaan cekdam itu. "Kita akan lihat lebih detail nantinya. Soalnya sampai sekarang kita tidak diijinkan masuk lantaran masih berbahaya," papar dia.   

Kedua cekdam itu, ambrol pada Minggu malam (7/11) saat banjir lahar dingin tejadi di bantaran Kali Putih dan Kali Senowo. Menurut keterangan warga, saat itu, banjir membawa ribuan kubik material berupa batu dan pasir. "Ada pula pohon-pohon besar yang terbawa," kata Slamet, 34, warga Dusun Ngepos Desa Ngepos Kecamatan Srumbung.

Saat kejadian, dia sedang berada di rumah. "Suaranya mengerikan Mas, saya sampai takut. Baru keesokan harinya saya lihat ternyata dam ini yang jebol," tambah dia. Menurutnya, hampir seluruh cekdam yang ada di atasnya sudah menampung terlalu banyak material merapi. Katanya, cekdam setinggi delapan meter sudah terisi penuh dan hanya menyisakan 1, 5 meter saja. "Di atas sudah penuh. Sekarang sini malah jebol," kata dia.

MAGELANG -  Gunung Merapi memang masih belum berhenti bererupsi sejak 3 November lalu. Lebih dari 100 jam gunung berapi paling aktif di dunia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News