Lahar Dingin Kepung Magelang

Tanggul Cekdam Ambrol, Pemukiman Warga Terancam

Lahar Dingin Kepung Magelang
Banjir lahar dingin menjadi ancaman tersendiri bagi perkampungan di sepanjang bantaran Sungai Code pasca erupsi Gunung Merapi yang tak kunjung berhenti. Foto: Hermitianta/Radar Jogja

Ambrolnya dua cekdam di alur Kali Putih ini membuat banjir lahar dingin yang terjadi kemarin siang (8/11) makin membesar. Bahkan, skala material yang dibawa banjir semakin bertambah banyak. Hal ini seperti yang dipantau koran ini di jembatan yang terletak di Desa Salam Kecamatan Salam.

Pawiro, 44, warga warga Jrakah, Desa Kaliurang, Kecamatan Srumbung, mengatakan, banjir lahar juga menghanyutkan ratusan pohon sengon milik warga. "Sampai ke ladang warga juga. Besar sekali berwarna coklat dengan batu dan pasir," kata dia.

Menurut Pawiro, kawasan Kali Bebeng selama ini tidak dialiri air sehingga dimanfaatkan warga untuk menanam salak dan ratusan pohon sengon. Namun begitu banjir lahar terjadi semua pohon tersebut hanyut.

Selain itu, banjir lahar bahkan nyaris menyeret jembatan yang menghubungkan Dusun Jombong Desa Sudimoro dengan Desa Nglumut. Jembatan setinggi 2,5 meter tersebut rusak di beberapa bagian. "Arus air menggerus tiang jembatan sehingga miring. Pagar jembatan juga rusak karena air meluap hingga atas jembatan. Ketinggian air sekitar empat meter," kata Warga Desa Sudimoro, Sobirin.

MAGELANG -  Gunung Merapi memang masih belum berhenti bererupsi sejak 3 November lalu. Lebih dari 100 jam gunung berapi paling aktif di dunia

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News