Lahirkan 1.067 Peneliti Belia
Prinsip fisika berupa energi gerak dan energ listrik mereka kembangkan menjadi Shoes Charger Alternative.
“Alat ini merupakan teknologi ramah lingkungan yang disesuaikan dengan kondisi masyarakat yang sulit mendapatkan listrik pada saat berpergian dan perkemahan. Alat ini menggunakan rangkaian sederhana seperti pada lampu sepeda kayuh atau senter melalui penekanan tombol. Yang di dalamnya terdapat komponen utama yaitu gear, motor, resistor, akumulator, dan rangkaian lampu indikator,” papar Fariz.
Kepala Dispendik Surabaya Ikhsan mengatakan, tahun ini jumlah judul penelitian mencapai 606. Sementara tahun sebelumnya hanya sekitar 200 penelitian.
“Lompatannya secara kuantitas cukup banyak,” kata dia.
Pihaknya, lanjut dia, bukan hanya mencari peneliti belia terbaik.
Diharapkan yang sudah dilakukan siswa-siswi ini dapat menginspirasi banyak siswa lain.
Ikhsan menjelaskan, selama dua hari penelitian, peserta akan diseleksi dan dipilih untuk dipresentasikan.
“Penelitian anak-anak memang ada yang keilmuannya menarik dunia industri. Ada juga yang idenya bagus tetapi keilmuannya kurang dalam. Tergantung industri membutuhkan seperti apa. Karena produk penelitian belum tentu sesuai dengan kebutuhan industri yang bisa menambahkan profit,” pungkasnya.
JPNN.com SURABAYA – Lomba peneliti belia tingkat SMP dan SMA/SMK kembali digelar Dinas Pendidikan (Dispendik) Surabaya, Jawa Timur, Rabu (26/10).
- Gelar Rektor Menyapa 2024, Universitas Mercu Buana Bagikan Beasiswa
- Mendikdasmen Abdul Mu'ti Sampaikan Kabar Baik untuk Guru, Siap-Siap Saja
- Cikarang Listrindo Kembangkan SMKN 1 Babelan Menjadi Sekolah Keunggulan
- Mendikdasmen: Gelar Hasil Karya Buka Peluang Peserta Didik Mendapat Pendidikan Bermutu
- Guru Agama Bingung, Kemenag & Kemendikdasmen Lepas Tangan soal Tunjangan Sertifikasi
- Wisuda ke-7 i3L, 180 Lulusan Siap Melangkah ke Dunia Profesional