Laju Ekonomi Berpotensi Terhambat Ekspor dan Investasi
jpnn.com, JAKARTA - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimistis laju pertumbuhan ekonomi RI pada kuartal kedua 2019 bisa lebih cepat. Dia menyebut Ramadan dan Lebaran sebagai salah satu faktor pendongkrak ekonomi domestik.
Terutama dari sisi konsumsi rumah tangga. ”Kami tentu berharap momen ini bisa dimanfaatkan,” katanya kepada wartawan di rumah dinasnya beberapa hari lalu.
Mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu menambahkan, mudik kali ini berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya. Banyaknya tol terbukti mampu mengurai kemacetan yang biasanya menjadi problem utama saat mudik.
BACA JUGA: Data Penting Rincian Alokasi Kursi CPNS dan PPPK 2019
Karena bebas macet, sebagian besar pemudik memilih jalur darat. Dampaknya, kota-kota tujuan mereka menjadi objek konsumsi masyarakat.
”Spillover-nya (dampak) kepada ekonomi di setiap kota tujuan (pemudik). Sebab, mereka jadi punya cukup waktu untuk membelanjakan uangnya sambil bersilaturahmi,” jelas Ani.
Puncak aktivitas konsumsi masyarakat itu, menurut dia, akan menimbulkan denyut ekonomi.
Namun, kinerja ekspor dan impor memang masih harus diperbaiki guna meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Menkeu Sri Mulyani mengatakan, laju ekonomi pada kuartal kedua berpotensi terhambat ekspor dan investasi.
- Langkah Strategis Pemerintah Dorong Pariwisata sebagai Motor Ekonomi
- Siap Akselerasi Investasi di Indonesia, Bank Mandiri Gelar MIF 2025
- Danantara Dinilai Mampu Wujudkan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen
- Perekonomian Indonesia 2025 Tetap Solid di Tengah Ketidakpastian Global
- Hebat, Ekonomi China Tumbuh 5,4 Persen di Penghujung 2024
- Dana Anagata