Laki-Laki Misterius Bernama Misteri
Oleh Dahlan Iskan
Maka wajar Malott mengira buku itu hanya berisi kumpulan liputan mereka. Yang sudah sering ia baca.
Ternyata saya salah. Katanya. Begitu banyak yang baru ia tahu. Dari buku itu.
Saya tidak bisa segera membelinya. Saat buku itu terbit. Selasa lalu. Saya masih ibuk mengejar matahari.
Memang. Saya bisa membelinya lewat online. Tapi hampir tiap hari saya pindah alamat.
Saya bisa membelinya di toko buku. Tapi seminggu terakhir saya lebih banyak di kota-kota kecil. Tepatnya di desa-desa.
Dalam perjalanan darat pula. Dari St Louis di Missouri ke Memphis di Tennessee. Dari Memphis ke Little Rock di Arkansas. Dari Little Rock ke Marshall di Texas.
Tapi saya pasti membelinya. Minggu ini.
Saat di Marshall saya lihat Wall Street Journal. Edisi hari Minggu kemarin. Di halaman depan (section EXCHANGE) terpampang foto besar. Tiga laki-laki duduk di sofa. Yang kiri kulit putih. Yang kanan kulit hitam. Dua-duanya bintang di Hollywood.