Laksamana Yudo Margono Layak Menjadi Panglima TNI Menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto

Laksamana Yudo Margono Layak Menjadi Panglima TNI Menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto
Pengamat Intelijen, Pertahanan dan Keamanan, Ngasiman Djoyonegoro. (ANTARA/HO-Dok Pribadi)

Dia melanjutkan sebagai Pangkogabwilhan 1 yang merupakan organisasi baru TNI untuk mengantisipasi tantangan keamanan ke depan, wilayah kewenangan Yudo bukan hanya di laut tetapi meliputi darat, laut, dan udara.

Tantangan dan permasalahan yang dihadapi makin besar. Menjalani jabatan itu pun bukan masalah yang besar bagi sosok Yudo Margono.

Dengan wawasan dan pengalamannya memimpin, Yudo berada posisi terdepan di kisruh perairan Natuna yang diklaim sebagai wilayah China.

"Berulang kali dia memerintahkan kapal-kapal TNI untuk melakukan penegakan hukum di wilayah yang masuk hak berdaulat Indonesia tersebut. Sebagai Pangkogabwilhan 1, dia punya pengalaman membawahi AD, AL dan AU," tutur Simon.

Lebih lanjut, Simon menjelaskan bahwa saat virus corona merebak di berbagai penjuru dunia dan Indonesia harus memulangkan WNI dari Wuhan, Yudo kembali dipercaya untuk memimpin proses rehabilitasi di hanggar Lanud Raden Sadjad, Natuna.

Tak hanya itu, observasi ABK kapal pesiar di Kepulauan Seribu juga dikomandoi oleh Yudo.

Pemerintah lalu membangun RSD di Wisma Atlet Kemayoran.

Setelah beroperasi, Yudo juga dipercaya memimpin operasional RSD sampai akhirnya diserahkan ke Pangdam Djaya Mayjend TNI Eko Margiyono kala itu.

Kasal Laksamana TNI Yudo Margono dianggap sebagai sosok yang layak menjadi Panglima TNI menggantikan Marsekal Hadi Tjahjanto yang akan pensiun akhir 2021. Inilah alasannya.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News