Lakukan Kekerasan, Gamawan Tak Segan Pecat Praja IPDN
Kamis, 08 Desember 2011 – 06:18 WIB
Dia berharap agar para Praja bersikap santun dan selalu saling menghormati, inovatif dan mengeluarkan ekspresi serta talenta yang dimiliki dengan lebih kreatif. "Kita harus serius, ekspresif, buat sekolah jadi senang dan tidka bosan," tuturnya.
Baca Juga:
Dalam ceramah umumnya, Mendagri berjanji tahun depan Kampus IPDN Papua akan dibuat lebih representatif lagi dari yang sekarang. Tak banyak yang disampaikan Mendagri dalam ceramah umum itu, dia lebih banyak menasehati para Praja dan mewarning agar jangan sampai melakukan kekerasan lagi. Sebab dia tidak ingin kasu - kasus yang pernah terjadi di IPDN dimasa lalu terulang kembali.
Acara yang diawali dengan laporan Rektor IPDN I Nyoman Sumaryadi itu hanya berlangsung tak lebih dari satu jam. Dalam laporannya, I Nyoman Sumaryadi antara lain menyampaikan bahwa bahwa Praja IPDN yang kuliah di Kampus Papua jumahnya mencapai 149 praja yang terdiri dari 51 orang Praja perempuan dan selebihnya Praja pria. Di Kampus IPDN Papua, para Praja menurutnya dilatih untuk mampu memecahkanmasalah, menjaga kestabilan emosi, bersikap jujur, toleransi, realistis dan orientasi yang particular.
Usai menyampaikan ceramah, Mendagri Gamawan Fauzi yang didampingi Sekjend Kemendagri Diah Anggraeni dan Penjabat Gubernur Papua, DR. Syamsul Arief Rivai, MS, tidak sempat lagi melakukan peninjauan kampus sesuai dengan susunan acara yang telah diatur. (ta/nat)
JAYAPURA - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Gamawan Fauzi meminta agar IPDN (Institut Pemerintahan Dalam Negeri) menjauhi kekerasan seperti yang pernah
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Indonesia jadi Anggota BRICS, Dewan Pakar BPIP: Ranah Baru Aktualisasi Prinsip Bebas Aktif
- Demi Guru Honorer, Alihkan Saja 1.853 Formasi Kosong Ini!
- Info Terkini soal Rencana Libur Sekolah Selama Ramadan
- Warga Jakarta Jadi Penyebab Penurunan Permukaan Tanah di Pantura
- BPJS Kesehatan Jateng-DIY Bayar Klaim Rp 29,7 Triliun pada 2024
- MUI Banten Dukung Keberlanjutan PSN di Tanah Jawara, Ini Alasannya