Lakukan PHK, PT GUN Klaim Sudah Lakukan Kewajiban Hukum
jpnn.com, JAKARTA - PT Garda Utama Nasional (PT GUN) menilai demonstrasi yang dilakukan ratusan mantan karyawannya di Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu lalu menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
“Terutama masyarakat di sekitar lokasi demo yaitu di Plumpang dan sekitar Istana Negara. Bahkan, Pertamina yang sama sekali tidak terkait dengan mantan AMT tersebut juga ikut terimbas,” kata HRD Manager PT GUN Hernovian, Selasa (15/01).
PT GUN sendiri merupakan vendor Pertamina. Perusahaan jasa pengamanan tersebut bermitra dengan PT Pertamina Patra Niaga.
Kerja sama itu diwujudkan dengan menyediakan sumber daya manusia (SDM) sebagai awak mobil tangki (AMT).
Dia tidak menampik fakta bahwa ratusan pedemo yang mengatasnamakan Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina merupakan mantan karyawan PT GUN.
Namun, dia menilai demonstrasi yang dilakukan ratusan massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) itu salah alamat.
Pasalnya, para pedemo itu juga menuntut PT Pertamina (perseo) dan PT Pertamina Patra Niaga.
“Untuk itu, kami perlu tegaskan bahwa mantan AMT itu sama sekali tidak ada hubungan dengan Pertamina dan PT Pertamina Patra Niaga. Mereka adalah mantan pekerja PT GUN. Salah alamat kalau mereka menuntut Pertamina,” kata Hernovian.
PT Garda Utama Nasional (PT GUN) menilai demonstrasi yang dilakukan ratusan mantan karyawannya di Istana Merdeka menimbulkan ketidaknyamanan
- Luncurkan Green Movement UCO, Pertamina Patra Niaga Ubah Minyak Jelantah Jadi Biofuel
- Bukan Menyalahkan Prabowo soal PPN 12 Persen, Deddy Singgung Rezim Jokowi
- Selamat! 519 Peserta Lulus Pertamina UMK Academy
- Tinjau Kesiapan Satgas Nataru, Menteri ESDM: Allhamdulillah, Kondisi Aman
- Kasasi Sritex Ditolak MA, Pemerintah Siapkan Langkah Jika Terjadi PHK
- Daur Ulang Minyak Jelantah, Pertamina Patra Niaga Luncurkan Green Movement UCO