Lakukan PHK, PT GUN Klaim Sudah Lakukan Kewajiban Hukum
jpnn.com, JAKARTA - PT Garda Utama Nasional (PT GUN) menilai demonstrasi yang dilakukan ratusan mantan karyawannya di Istana Merdeka, Jakarta, beberapa waktu lalu menimbulkan ketidaknyamanan bagi masyarakat.
“Terutama masyarakat di sekitar lokasi demo yaitu di Plumpang dan sekitar Istana Negara. Bahkan, Pertamina yang sama sekali tidak terkait dengan mantan AMT tersebut juga ikut terimbas,” kata HRD Manager PT GUN Hernovian, Selasa (15/01).
PT GUN sendiri merupakan vendor Pertamina. Perusahaan jasa pengamanan tersebut bermitra dengan PT Pertamina Patra Niaga.
Kerja sama itu diwujudkan dengan menyediakan sumber daya manusia (SDM) sebagai awak mobil tangki (AMT).
Dia tidak menampik fakta bahwa ratusan pedemo yang mengatasnamakan Awak Mobil Tangki (AMT) Pertamina merupakan mantan karyawan PT GUN.
Namun, dia menilai demonstrasi yang dilakukan ratusan massa yang tergabung dalam Serikat Pekerja Awak Mobil Tangki (SP-AMT) itu salah alamat.
Pasalnya, para pedemo itu juga menuntut PT Pertamina (perseo) dan PT Pertamina Patra Niaga.
“Untuk itu, kami perlu tegaskan bahwa mantan AMT itu sama sekali tidak ada hubungan dengan Pertamina dan PT Pertamina Patra Niaga. Mereka adalah mantan pekerja PT GUN. Salah alamat kalau mereka menuntut Pertamina,” kata Hernovian.
PT Garda Utama Nasional (PT GUN) menilai demonstrasi yang dilakukan ratusan mantan karyawannya di Istana Merdeka menimbulkan ketidaknyamanan
- UMKM Binaan Pertamina Diminati di Indonesia Week Hongkong 2024
- Direksi dan Komisaris Pertamina Dirombak, Simon Gantikan Nicke Widyawati jadi Dirut
- 30 Finalis Startup Terbaik Siap Bersaing Perebutkan Dana Ratusan Juta di Pertamuda 2024
- Reduksi Emisi Capai 1,2 juta Ton C02, Pertamina Sebut Lampui Target Dekarbonisasi
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- Menaker Yassierli dan Mendagri Tito Gelar Rakor, Bahas PHK hingga Upah Minimum 2025