Lala dan Ita Biasa Main di Halaman, Diajak Ledakkan Bom
Empat anak Dita masih sekolah. Anak pertama seorang laki-laki yang duduk di bangku SMA, anak kedua laki-laki yang duduk di bangku SMP, anak ketiga perempuan kelas V SD, dan anak terakhir perempuan kelas II SD.
BACA JUGA: Detik-detik Satu Keluarga Berangkat dari Rumah Pangku Bom
”Yang saya tahu, anak kelas V SD panggilannya Lala dan anak terakhir kelas II SD panggilannya Ita. Kalau sore masih sering main di halaman,” ujar Punjung yang terakhir bertemu Dita pada Sabtu (12/5).
Sehari-hari Dita dan istrinya bekerja sebagai penyuplai obat-obatan herbal. Soal kedatangan tamu asing ke sana, Punjung menyatakan bahwa mereka memang sering menerima tamu. ”Kalau menerima tamu, lebih sering di teras terbuka. Soal pengajian atau kumpulan di rumahnya juga tidak pernah ada,” ujar warga yang tinggal di sana sejak 2000 itu.
BACA JUGA: Bom Bunuh Diri Serang Mako Polrestabes Surabaya
Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini juga sempat mendatangi lokasi. Dia mengirimkan bantuan penerangan di lokasi kejadian. Selain itu, satpol PP dan PMK diturunkan untuk membantu pengamanan. (gal/c6/ano)
Dita Oeprianto mengajak anak dan istrinya untuk melakukan peledakan bom di tiga gereja di Surabaya, Jatim.
Redaktur & Reporter : Soetomo
- Datangi Indekos, Densus 88 Antiteror Lakukan Tindakan, Apa yang Didapat?
- Tangkap 3 Terduga Teroris di Sukoharjo, Densus 88 Sita Sajam di Rumah SQ
- Densus 88 Bubarkan Jamaah Islamiyah, Ormas yang Pernah Ledakkan HKBP Hangtuah Pekanbaru
- Densus 88 Tangkap 2 Terduga Teroris Jaringan JAD di Bima
- Densus Tangkap 7 Terduga Provakator Terkait Kedatangan Paus, Ada Narasi Terorisme
- Densus 88 Tangkap 1 Terduga Teroris Terafiliasi AQAP di Gorontalo