Lalu Hadrian Irfani Dorong Pengembangan Pariwisata dan Pertanian Terintegrasi
Sementara itu, agrowisata perkebunan menawarkan daya tarik historis dari areal perkebunan tersebut.
Pemandangan dan udara segar, cara konvensional dalam pola tanam, teknik pengolahan ataupun proses pengemasan hasil produk olahan.
"Pengembangan agrowisata ini akan berdampak pada aspek sosio-psikologis, aspek ekonomis, aspek lingkungan.
Dia menyebut, aspek sosiopsikologis dari agrowisata untuk memberikan keterampilan, wirausaha, pengalaman, dan profesi baru bagi petani.
Dipaparkan, aspek ekonomis dari agrowisata untuk menstimulasi pengembangan fasilitas akomodasi, pengembangan pertanian, penyediaan kesempatan kerja, dan mengurangi pengangguran.
Aspek lingkungan dari agrowisata untuk peningkatan perlindungan sumber daya alam dan lingkungan, pengembangan infrastruktur lokal, pemanfaatan sumber daya manusia.
"Agrowisata dapat memunculkan peluang bagi petani lokal untuk meningkatkan pendapatan dan meningkatkan taraf hidup serta kelangsungan usaha mereka," tegas Hadrian
Saat ini, papar Hadrian, sektor pariwisata di Lombok dan NTB pada umumnya sudah cukup maju dan berkembang. Terlebih dengan adanya Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika di Lombok Tengah.
Pengembangan sektor pertanian dan sektor pariwisata di NTB dinilai perlu mulai dikolaborasikan agar bisa bermanfaat bagi masyarakat khususnya para petani
- IFAD Tinjau Program UPLAND di Garut Untuk Tingkatkan Produktivitas & Kesejahteraan Petani
- Digitalisasi untuk Mendorong Pengembangan Pariwisata Indonesia Perlu Dilakukan
- Novita Hardini Sebut Penghapusan DAK Pariwisata akan Mencekik Daerah
- Menteri Teuku Riefky: Ini Sejarah, Mari Bangun Ekonomi Kreatif Indonesia
- Wamentan Sudaryono Dapat Gelar Bapak Petani Milenial, Yakin Sektor Pertanian Menjanjikan
- Central Group Hadirkan Klub Premium Bagi Lansia, Pertama di Sekupang