Lama Terbelit Utang, Lunas Berkat Cabai
Pada tahun 2010 Meri Susanti kersikukuh untuk bertani, dia meminta sang suami untuk menyiapkan polybag untuk ditanami cabai.
Namun, itu sering diabaikan Asep dan Asep lebih mengutamakan pekerjaanya sebagai staf dewan dan asyik dengan berbagai organisasi.
Meri juga tidak berputus asa. Usahanya untuk membujuk dan mendorong sang suami terus dilakukan walau respon sangat kurang.
Akhirnya Meri menanam sendiri dan meminta Asep sebelum bekerja atau ke Palangka Raya untuk mencangkul terlebih dahulu untuk bertanama cabai.
"Saking jengkelnya dulu itu, kalau Papah Lila (Asep, Red) mau berangkat ke kota atau bekerja saya minta agar mencangkul dulu. Kalau tidak dia tidak boleh pergi. Itu saya minta syaratnya. Dari situ sebelum berangkat dia mulai mencangkul lahan untuk ditanam cabai," ucap Meri Susanti.
Saat itu kondisi keuangan makin sulit, apalagi orangtua Asep sedang sakit, yang memerlukan biaya pengobatan.
Sementara Asep anak satu-satunya, sehingga gajinya saat menjadi staf dewan waktu itu tidak mencukupi karena harus berbagi dengan orangtua.
Asep memutuskan untuk menjadi petugas pendamping desa dan itupun masih tidak menutupi untuk kebutuhan keluarga.
Asep Eko DS saat masih kuliah dikenal sebagai aktivis kampus. Dia juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan, masyarakat, hingga ikut kepengurusan
- Dorong Pelaku Usaha Bangun Ekosistem Bisnis, Kemenperin Gelar Idea Expo 2024
- KIWI Challenge 2024 Jadi Ajang Memantik Semangat Wirausaha Muda
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- 21 Pemuda Jalani Pelatihan Keterampilan di Kadaya Bootcamp 2024