Lama Terbelit Utang, Lunas Berkat Cabai
Terlilit utang dimana-mana dan tidak berani pulang ke rumah pernah dialami oleh Asep.
"Pernah Papah Lila gak berani pulang ke rumah dan takut setiap ada telepon, sebab ditagih utang yang sudah menunggak tujuh bulan," ujarnya.
Tahun 2016 Asep memutuskan untuk berhenti kerja sebagai pendamping desa dan memutuskan untuk tidak terlibat dalam oragnaisasi apapun, baik pemuda maupun parpol.
Padahal, Asep masih aktif sebagai pengurus organisasi NU, KNPI dan partai politik waktu itu.
Atas dorongan dan motivasi dari sang istri, Asep memfokuskan diri untuk bertani cabai.
Dibantu istrinya yang merupakan lulusan Fakultas Pertanian, Asep kuatkan tekad dan mempersiapkan mental untuk mulai bertani.
"Memang modal pertama adalah mental. Mental harus kuat untuk bertani ini, karena banyak yang mengganggap pekerjaan bertani kotor dan pekerjaan rendahan. Banyak yang mencibir ketika saya memutuskan menghentikan semua kegiatan di organisasi untuk memulai bertani. Ada yang bilang percuma orangtua menguliahkan tinggi-tinggi kalau ujung-ujungnya bertani, tetapi saya dan istri cuek serta terus melanjutkan bertani," ungkapnya.
Diakui Asep, saat awal hingga penan pertama bertani cabai sangat berat.
Asep Eko DS saat masih kuliah dikenal sebagai aktivis kampus. Dia juga aktif di berbagai organisasi kepemudaan, masyarakat, hingga ikut kepengurusan
- Dorong Pelaku Usaha Bangun Ekosistem Bisnis, Kemenperin Gelar Idea Expo 2024
- KIWI Challenge 2024 Jadi Ajang Memantik Semangat Wirausaha Muda
- Mentorbox.id: Solusi Pelatihan Kompetensi untuk Tenaga Kerja dan Wirausaha
- Garudafood Dorong Ekonomi Inklusif, Berdayakan UMKM
- Dukung Inklusi, Pertamina Kembangkan UMKM Perempuan Lewat Program PFpreneur
- 21 Pemuda Jalani Pelatihan Keterampilan di Kadaya Bootcamp 2024