Lamanya Izin Riset Asing Dipangkas jadi 9 Hari
jpnn.com, JAKARTA - Pengurusan perizinan riset untuk orang atau lembaga asing dikepras dari selama ini rata-rata 20 hari menjadi hanya sembilan hari.
Dirjen Penguatan Riset dan Pengembangan (Risbang) Kemenristekdikti Muhammad Dimyati mengatakan selama ini banyak meja instansi yang harus dilalui dalam pengurusan izin penelitian bagi orang asing.
Sebab prosesnya harus melalui Tim Koordinasi Pemberian Izin Penelitian Asing (TKPIPA). Bahkan bisa sampai harus melalui 20 meja instansi. Jika masing-masing instansi itu butuh waktu sehari, maka proses perizinannya bisa 20 hari atau bahkan sebulan.
’’Karena sistemnya bertingkat. Izin yang ini harus keluar dulu, baru izin satunya keluar,’’ jelas Dimyati. Nah untuk perbaikan birokrasi perizinan penelitian untuk asing itu, dia mengatakan sudah menggunakan aplikasi berbasis online. Aplikasi tersebut diberi nama Aplikasi Virtual Meeting TKPIPA (Sivita).
Melalui aplikasi itu proses review terhadap sebuah proposal penelitian dari luar negeri dilakukan secara online. Sehingga bisa mengurangi durasi pengajuan yang selama ini bisa memakan waktu hingga 20 hari kerja, menjadi sembilan hari kerja saja.
’’Prosesnya harus dipercepat, karena setiap tahun Kemenristekdikti menerima lebih dari 750 aplikasi riset asing,’’ tuturnya.
Lebih lanjut Dimyati mengatakan dengan semakin cepatnya proses pengajuan permit untuk penelitian asing itu, diharapkan tidak ada lagi penelitian asing gelap di Indonesia. Dia menjelaskan banyak celah yang bisa menjadi pintu masuk penelitian asing yang tidak berizin Kemenristekdikti.
Misalnya penelitian yang langsung dilakukan kerjasama dengan pemerintah daerah. Kemudian ada juga penelitian oleh LSM atau NGO asing yang berkantor di Indonesia. Bahkan ada juga penelitian dilakukan di bawah korporasi yang menanamkan modal di Indonesia.
Proses mengurus izin riset bagi orang asing selama ini bisa memakan waktu hingga 20 hari, dipangkas tinggal sembilan hari.
- Wamendiktisaintek Stella Christie Berbagi Tips Jadi Periset yang Baik
- DLH Maluku Utara Gelar Seminar Penelitian dan Inovasi untuk Ciptakan Pembangunan Berkelanjutan
- Sekolah Cendekia Harapan Raih 7 Penghargaan Bergengsi, Hadirkan Pendidikan Berbasis Penelitian
- Pakar Sebut Migrasi BPA dari Galon ke Air Sulit Terjadi
- Kepala BPKH Fadlul Imansyah Raih Gelar Doktor di UI
- Future Lestari Pertemukan Simple Planet & Pemerintah Indonesia untuk Menekan Stunting