Lampaui Target Penerimaan, Bea Cukai Buktikan Berkinerja Baik di Tengah Pandemi Corona

Lampaui Target Penerimaan, Bea Cukai Buktikan Berkinerja Baik di Tengah Pandemi Corona
Ilustrasi foto petugas Bea Cukai. Foto: Humas Bea Cukai.

Kebijakan penanggulangan pandemi berupa pembatasan sosial berskala besar (PSBB), memukul sektor pariwisata nasional yang merupakan fundamental penerimaan cukai MMEA.

Alhasil, produksi MMEA mendapatkan tekanan yang berat sehingga berpengaruh pada capaian sepanjang tahunnya. 

Penerimaan cukai EA menjadi komponen penerimaan yang tumbuh paling signifikan sebesar 97 persen dibandingkan komponen penerimaan lainnya.

Meningkatnya permintaan akan EA di masa pandemi yang merupakan bahan dasar pembuatan produk sanitasi atau desinfektan, menjadi faktor utama pendorong penerimaan yang mencapai Rp 240 miliar.   

Stimulus yang diberikan Bea Cukai pada program PEN terkait penerimaan cukai EA adalah berupa pembebasan cukai EA (SE-04/BC/2020).

Fasilitas tersebut bisa diajukan oleh pengusaha atau tempat penyimpanan EA berdasarkan pemesanan dari instansi pemerintah dan organisasi nonpemerintah yang terkait dengan pencegahan penyebaran virus.

Selain itu, pembebasan cukai EA merupakan bentuk upaya Bea Cukai untuk masyarakat dalam mendapat hand sanitizer murah.

Di 2021, target penerimaan kepabeanan dan cukai pada APBN adalah Rp 214,96 triliun atau meningkat sebesar 0,99 persen dari pencapaian 2020.

Bea Cukai membuktikan berkinerja baik dengan capaian penerimaan yang melebihi target, meskipun dunia tengah dilanda pandemi corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News