Lampaui Target Penerimaan, Bea Cukai Buktikan Berkinerja Baik di Tengah Pandemi Corona

Lampaui Target Penerimaan, Bea Cukai Buktikan Berkinerja Baik di Tengah Pandemi Corona
Ilustrasi foto petugas Bea Cukai. Foto: Humas Bea Cukai.

Penerimaan BM ditargetkan Rp 33,2 triliun atau meningkat 2,7 persen dibandingkan penerimaan 2020.

Optimisme capaian penerimaan BM tahun ini, diharapkan didorong oleh mulai pulihnya aktivitas impor seiring membaiknya perekonomian Indonesia di 2021 dan penguatan pengawasan impor.

Penerimaan BK pada APBN 2021 ditargetkan Rp 1,8 triliun atau meningkat 8,1 persen dibandingkan target penerimaan 2020.

Penerimaan BK diperkirakan dipengaruhi oleh volume perdagangan internasional yang diharapkan membaik seiring mulai pulihnya ekonomi dunia dan tren kenaikan harga komoditas unggulan. 

Penerimaan cukai ditargetkan sebesar Rp 180 triliun pada APBN 2021, dengan rincian cukai HT Rp 173,8 triliun, dan sisanya Rp 6,2 triliun menjadi target cukai MMEA dan EA.

Penerimaan cukai tersebut naik 2,09 persen dibandingkan pencapaian 2020. Faktor-faktor yang diperkirakan memengaruhi penerimaan cukai 2021, antara lain berupa dampak kebijakan penyesuaian tarif cukai, rencana implementasi pengenaan objek cukai baru (kantong belanja plastik), hingga pengawasan atas peredaran rokok ilegal yang terus diperkuat di 2021.

Direktur Jenderal Bea dan Cukai Heru Pambudi mengatakan dalam rangka pengamanan target penerimaan yang diamanatkan pada APBN 2021, langkah-langkah atau kebijakan pengamanannya jelas harus disiapkan.

"Bea Cukai akan berupaya memberikan kemudahan logistik dan perlindungan masyarakat untuk mendukung pemulihan ekonomi dan mendorong penerimaan negara," kata Heru.

Bea Cukai membuktikan berkinerja baik dengan capaian penerimaan yang melebihi target, meskipun dunia tengah dilanda pandemi corona.

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News