Lampung Siap Sambut Mudik Lebaran 2017
jpnn.com, LAMPUNG - Mudik menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia jelang Hari Raya Idul Fitri. Kesiapan pemangku kepentingan diharapkan optimal dalam memberikan pelayanan kepada pemudik.
Lampung, sebagai salah satu provinsi tujuan mudik ataupun kota transit bagi pemudik menuju Sumatera, dinilai siap menyambut Mudik Lebaran 2017.
Wakil Ketua Komisi V DPR Sigit Sosiantomo mengatakan, Bandara Radin Inten II Lampung yang menjadi satu bandara tujuan pemudik ke Lampung, memiliki standar yang sudah sesuai. Kendati ada peningkatan penumpang, namun antisipasi dari otoritas bandara sudah semakin baik.
Demikian dikatakannya saat memimpin Tim Kunjungan Kerja Spesifik Komisi V DPR ke Provinsi Lampung dan Provinsi Banten, Kamis (15/6/2017).
Tiba di Lampung, Komisi V DPR langsung menggelar pertemuan dengan Pemerintah Provinsi Lampung, UPBU Bandara Radin Inten II Lampung, Dirlantas Polda Lampung, ASDP Bakauheni, BMKG Lampung, SAR Lampung, Pelindo II, serta Kementerian Perhubungan.
“Dari fasilitas kebandaraan, Bandara Radin Inten II Lampung sudah sesuai. Untuk pengawasan dari otoritas bandara, semuanya sudah standar. Bahkan termasuk antisipasi masuknya narkoba, mereka sudah punya anjing pelacak. Tak ada masalah,” kata Sigit, usai pertemuan.
Politisi F-PKS itu menambahkan, walaupun ada peningkatan jumlah penumpang, kesiapan otoritas bandara sudah cukup optimal. Saat peninjauan pun, kondisinya tidak terlalu crowded.
Sementara untuk persiapan Pelabuhan Bakauheni, Lampung Selatan, Sigit pun menilai sudah cukup baik.
Namun, masih ada catatan darinya yang diharapkan segera dtindaklanjuti oleh ASDP Bakauheni. Yakni terkait penataan pelabuhan.
“Catatan saya, karena angkutan-angkutan umum belum berada di tempat yang disediakan. Masih campur antara pengendara motor, orang jalan dan mobil. Sehingga tampak semrawut. Perlu lebih dirapihkan lagi,” kritisinya.
Sigit melihat, yang harus diantisipasi Pelabuhan Bakauheni adalah saat arus balik. Pasalnya, kepadatan terjadi saat arus mudik, itupun di Pelabuhan Merak, Banten. Sehingga, dari sisi kepadatan saat arus mudik tidak terlalu berlebihan.
“Pelabuhan Bakauheni bukan tempat penumpukan penumpang untuk arus mudik, tapi arus balik. Arus balik tidak sedramatis arus mudik. Saya melihat kesiapan Bakauheni sudah cukup. Antisipasi agar tidak terjadi penumpukan penumpang, pun sudah optimal,” nilai politisi asal dapil Jatim itu.
Sebelumnya, Kepala UBPU Bandara Radin Inten II Lampung, Satimin mengatakan, pihaknya telah mempersiapkan secara optimal dalam menyambut Mudik Lebaran 2017.
Pihaknya telah melakukan sejumlah koordinasi dengan pihak terkait seperti Pemprov Lampung, Dinas Perhubungan Lampung, hingga Polda Lampung beserta jajaran.
Terkait penambahan jumlah penerbangan, pihaknya pun telah berkoordinasi dengan maskapai penerbangan.
Dalam sehari terdapat penambahan 12 penerbangan, sehingga dalam satu hari ditambah dengan 31 penerbangan regular, terdapat 43 penerbangan di Bandara Radin Inten II. Serta untuk mendukung Mudik Lebaran kali ini, pihaknya pun membuka posko di area bandara.
Selain Bandara Radin Inten II, Komisi V DPR juga meninjau Tol Terbanggi Besar - Bakauheni di Ruas Lematang - Kota Baru, Pelabuhan Bakauheni, serta mencoba langsung sarana dan prasarana Basarnas, khususnya SAR Lampung.
Kunspek ini juga diikuti oleh beberapa Anggota Komisi V DPR, diantaranya Salim Fakhry (F-PG), Rita Zahara (F-Gerindra), Bakri (F-PAN), dan Irmawan (F-PKB). (adv/jpnn)
Mudik menjadi salah satu tradisi masyarakat Indonesia jelang Hari Raya Idul Fitri. Kesiapan pemangku kepentingan diharapkan optimal dalam memberikan
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
- Usut Tuntas Kasus Penembakan Polisi di Solok Selatan: Menunggu Implementasi Revolusi Mental Polri
- DPR Dukung Penuh Menko Polkam Lindungi Pelajar dari Judi Online
- Cucun Hadiri Kolaborasi Medsos DPR RI dengan Masyarakat Digital di Lembang
- SHP Pemprov Bali Belum Dicoret dari Daftar Aset, Wayan Sudirta DPR Minta Penjabat Gubernur Taati Hukum
- Melly Goeslaw: Revisi UU Hak Cipta Solusi Hadapi Kemajuan Platform Digital
- Komisi III DPR Menghadapi Dilema dalam Memilih Pimpinan dan Dewas KPK, Apa Itu?