Lamtoro Segera Menjadi Tanaman Pakan Ternak Tahan Serangga di Australia

Lamtoro Segera Menjadi Tanaman Pakan Ternak Tahan Serangga di Australia
Lamtoro Segera Menjadi Tanaman Pakan Ternak Tahan Serangga di Australia

Lamtoro yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia sebagai hijauan makanan ternak akan segera menjadi tanaman pakan ternak juga di Australia. Peneliti di Australia mengembangkan varietas baru lamtoro tahan serangga yang akan segera siap dikomersialkan.

 Pengusaha penggemukan sapi, Nathan Evans selama ini menggantungkan makanan ternaknya pada pohon kacang-kacangan, untuk menggemukan ternak sapi di peternakannya di Bandana Station, Queensland Tengah. Lokasi peternakannya yang terletak di kaki bukit Carnarvon Ranges, yang dikenal memiliki curah hujan dan kelembaban yang tinggi, Evans sering menghadapi masalah dengan psyllids - hama pengisap cairan yang membatasi pertumbuhan daun pada tanaman kacang dan membuat mereka sulit untuk menggembalakan ternaknya. "Pada dasarnya jika kita tidak bisa menanam lamtoro di kawasan Badana ini, kita tidak akan mampu untuk menggemukkan sapi," katanya.  "Saat ini kita memiliki varietas Cunningham disini, yang ditanam oleh ayah mertua Saya 10 – 15 tahun lalu. Belakangan ini kami tertarik untuk mendapatkan izin untuk mengembangkan varietas lainnya, Redlands." Evans berhasil mendapatkan izin tersebut dan beberapa bulan mendatang akan mulai bisa menjual bibit tanaman lamtoronya. Evans mengaku sangat bersemangat untuk terlibat dalam proyek ini, yang dapat membuka daerah yang lebih tropis untuk menumbuhkan tanaman hijau. Langkah antisipasinya ini dibagi dengan peneliti yang telah bekerja pada proyek ini sejak awal. Associate Professor Max Shelton dari Universitas Queensland mengatakan ide itu dibahas ketika ia mengunjungi sebuah properti di Queensland utara pada tahun 2000, di mana peternak disana mengeluhkan kerusakan tanaman pakan ternak oleh psyllids. "Kami membahas peluah mengembangkan lamtoro yang tahan  serangga," katanya. "Oleh karena itu, MLA pada tahun 2002 mulai membiayai proyek yang berlangsung selama lebih dari 10 tahun, yang menyebabkan pengembangan lamtoro yang tahan serangga kutu loncat,” "Tentu saja tujuan dari penggunaan lamtoro sebagai pakan ternak adalah untuk membuat hewan gemuk.Jadi ketika kita mengetahui kita perlu meneliti ulang bahan kami pada Leucaena leucocephala. “Kami akhirnya memilih mengembangkan varietas yang sekitar 90 persen mirip dengan Leucaena leucocephala dengan sekitar 10 persen gen berasal dari spesies lain, yaitu Leucaena pallida," katanya. Associate Professor Shelton mengatakan masih ada banyak pekerjaan yang harus dilakukan baik dalam sisi penelitian, dan juga pada publisitas maupun penyuluhan yang baik untuk memastikan tanaman ternak yang satu ini bisa digunakan secara maksimal. "Kami perlu mencari tahu lebih banyak lagi tentang toksisitas lamtoro ... dan kebutuhan pupuk fosfor untuk penanaman dalam jangka waktu lama maupun tanaman lamtoro tua," kata Profesor Shelton. "Leucaena menawarkan prospek yang bagus untuk meningkatkan jumlah dan kualitas daging sapi yang diproduksi di Australia Utara dan meskipun tingkat adopsi meningkat, jumlahnya masih jauh di bawah potensi yang kita miliki.” 

Lamtoro yang sudah lama dimanfaatkan oleh masyarakat di Indonesia sebagai hijauan makanan ternak akan segera menjadi tanaman pakan ternak juga di


Redaktur & Reporter : Tim Redaksi

Silakan baca konten menarik lainnya dari JPNN.com di Google News