Langgar Kode Etik, Izin Praktek Dokter di Perth Dicabut 5 Tahun

Dalam pengajuan tertulis ke pengadilan, Dr Duck bersikukuh bahwa ia "tak pernah merasa bersalah atau berniat buruk", dan ia "bertekad untuk tak menolak pasien (perempuan) itu seperti yang dilakukan dokter lain".
Ia juga menyampaikan bahwa "tak ada cedera pada pasien, baik fisik ataupun kejiwaan".
Gunakan lampu senter ponsel untuk pap smear
Dalam putusannya, pengadilan menggambarkan perilaku Dr Duck sebagai "pelanggaran serius" dan mengatakan "perilaku itu menunjukkan kurangnya kesadaran akan dan kesesuaian tindakan dengan batas-batas profesional yang sangat serius" yang dalam kasus ini terlihat "hampir sepenuhnya tak ada".
"Jelas bahwa Dr Duck telah membiarkan si pasien untuk memanipulasinya, bukannya malah mengobati si pasien sesuai dengan kewajibannya sebagai dokter," kata pengadilan.
Pengadilan juga mengatakan, resep obat keras yang berlebihan untuk seorang pasien bisa membuat mereka berisiko "kelebihan dosis obat" dan "terlibat dalam kegiatan ilegal".
Pengadilan juga memperhitungkan apa yang mereka sebut "sejarah disipliner yang luas dan serius" atas pelanggaran Kode Etik dan Pedoman Dewan Medis yang dilakukan Dr Duck sebelumnya, termasuk ketergantungan obat dan menggunakan lampu senter di ponsel iPhone untuk melakukan pap smear.
Dr Duck, yang kini berusia 62 tahun, tak membuka praktek lagi sejak diskors pada bulan Mei 2014, dan pengadilan memutuskan bahwa ia seharusnya tak diperbolehkan mendaftar ulang untuk izin praktek selama dua tahun ke depan.
Seorang dokter asal Perth mendapat larangan praktek setelah mengakui pelanggaran profesi yang termasuk perilaku seksual terhadap seorang pasien,
- Paus Fransiskus, Pemimpin Gereja Katolik yang Reformis, Meninggal Dunia pada Usia 88 tahun
- Dunia Hari Ini: PM Australia Sebut Rencana Militer Rusia di Indonesia sebagai 'Propaganda'
- Sulitnya Beli Rumah Bagi Anak Muda Jadi Salah Satu Topik di Pemilu Australia
- Rusia Menanggapi Klaim Upayanya Mengakses Pangkalan Militer di Indonesia
- Dunia Hari Ini: Siap Hadapi Perang, Warga Eropa Diminta Sisihkan Bekal untuk 72 Jam
- Rusia Mengincar Pangkalan Udara di Indonesia, Begini Reaksi Australia