Langka, Harga Arak Meroket
Rabu, 09 Oktober 2013 – 08:42 WIB
DITUTUPNYA seluruh industri arak di wilayah Kecamatan Semanding dan lumpuhnya jalur peredaran membuat harga minuman keras (miras) melangit. Itu terungkap dalam razia arak di warung di Dusun Ngomben, Desa Sukolilo, Kecamatan Bancar, kemarin (8/10).
Di warung milik Ujut, 53, itu, arak dijual dengan harga Rp 30 ribu per botol besar. Isinya 1,5 liter. Harga tersebut naik sekitar 50 persen. Sebelumnya, miras hasil fermentasi dan penyulingan beras itu dijual di warung dengan harga Rp 20 ribu per botol besar. Kabarnya, harga arak di luar Tuban sudah menyentuh Rp 50 ribu per botol besar. Stoknya pun terbatas.
Baca Juga:
Kasatreskoba Polres Tuban AKP Gatot Subagyo menyatakan, satuannya bersama Sat Sabhara dan seluruh polsek intens memantau seluruh jalan yang memungkinkan dipakai untuk jalur pendistribusian arak. Langkah tersebut merupakan lanjutan setelah pekan sebelumnya seluruh industri arak di wilayah Kecamatan Semanding ditutup.
Menurut dia, kalaupun masih ada di pasaran, arak tersebut adalah stok lama. ''Semakin langka, harganya makin mahal,'' ujar perwira berpangkat balok tiga di pundak itu. Dalam razia di warung eks kompleks prostitusi Ngompen, polisi berhasil menyita 60 botol atau 90 liter arak. (ds/JPNN/c17/bh)
DITUTUPNYA seluruh industri arak di wilayah Kecamatan Semanding dan lumpuhnya jalur peredaran membuat harga minuman keras (miras) melangit. Itu terungkap
Redaktur & Reporter : Tim Redaksi
BERITA TERKAIT
- Mengubah Sampah Jadi Pulsa, Begini Caranya
- Dor! Mulyono Ditembak Tim Polda Riau, Dia Bawa Sabu-Sabu Senilai Rp 30 Miliar
- Jalan Utama Penghubung Riau-Sumbar Putus Total, Ini Alternatifnya
- 22 Los Pedagang di Pasar Pelelangan Ikan Sodoha Kendari Terbakar, Penyebab Masih Diselidiki
- Catat ya, PPPK Bukan Sekadar Pengganti Baju Honorer
- Menjelang Pilkada 2024, Kapolres Banyuasin Sampaikan Pesan Kepada Masyarakat