Langkah KIB Merumuskan Program Koalisi Dianggap Progresif
“Mereka harus tetap berada di orbit trending partai yang diperbincangkan. Jelang pemilu mereka ingin dikenal, pertama mereka punya capres duluan. Ada yang curi start punya capres duluan, eksis, yang belum punya mereka harus mencari cara lain, salah satunya dengan mengenalkan program,“ kata Dahlia, Kamis (25/8).
Namun dengan KIB mengajukan program terlebih dahulu, ini malah bikin masyarakat nantinya penasaran.
“Ada storyline, jagoan datang duluan, ada story yang datang belakangan tetapi dia udah bilang kisi kisi. Nah, ini yang bikin masyarakat penasaran,” sebut Dahlia.
Dengan strategi ini, KIB kata dia berupaya mengamankan dulu koalisi mereka untuk kemudian beralih pada ‘belanja tokoh’.
Menurut Dahlia, paling aman memang untuk mengamankan format koalisi dulu sehingga memenuhi syarat minimal 20 persen. Adapun siapa capres dan cawapres tinggal membaca analisis internal, siapa yang paling menguntungkan saat mengajukan calon.
“Itu memang butuh waktu karena mereka harus mengukur koalisi lawan juga nantinya,“ tegas Dahlia.(fri/jpnn)
Pengamat politik dari Universitas Airlangga Surabaya Airlangga Pribadi Kusman menilai langkah KIB menyusun visi misi & program kolisi dinilai progresif.
Redaktur & Reporter : Friederich Batari
- Harati Klaim Ingin Meningkatkan Program yang Menyentuh Rakyat Kotawaringin Timur
- Ratusan Orang di Klaten Deklarasikan Gerakan Jateng Muda
- 2 Program Ini Dianggap Strategi Jitu ASR-Hugua untuk Pemerataan Ekonomi di Sultra
- Emak-emak Senang Program GRATISPOL, Rudy-Seno: Bisa Hemat Rp 1 Juta Per Bulan
- Gugatan Ditolak PTUN, Ketua Tim Hukum PDIP Menggaungkan Prabowo Yes, Gibran No
- PDIP Menerima Putusan PTUN, tetapi Persoalkan Hakim yang Membuatnya