Langkah Menteri Bahlil Optimalkan OSS Akan Tingkatkan Realisasi Investasi
Dia juga berharap realisasi investasi akan jauh lebih tinggi dari target seperti yang sudah terjadi di 2022.
“Meskipun kita hanya sedikit di atas target realisasi, tetapi di tengah kondisi seperti ini, saya kira itu hal yang perlu disyukuri,” ujar Rosdiana.
Meski langkah Menteri Bahlil sudah tepat soal penerapan OSS, Rosdiana juga memberikan masukan kepada pemerintah untuk memacu dan juga untuk terus memperbaiki bagaimana efektivitas administrasi investor asing untuk datang ke Indonesia.
Sebagai rujukan buat pemerintah, Rosdiana membeberkan bank dunia selalu mengeluarkan yang namanya indeks kemudahan berbisnis.
Dia mengatakan hal tersebut berhenti di tahun 2020. Publikasi kemudahan berbisnis itu dihentikan oleh bank dunia karena ada pengaruh beberapa isu global.
“Kalau kita lihat ke belakang sebelum tahun 2020, Indonesia itu tidak terlalu baik indeks kemudahan berbisnisnya. Kita setara dengan negara seperti Filipina, Kamboja, Timor Leste, Myanmar dan Laos,” kata Rosdiana.
Sebenarnya, kata Rosdiana, kita di atas level negara-negara ini, tetapi kita masih kalah di bawah Thailand, Malaysia, Singapura dan Vietnam yang secara angka indeks kemudahan berbisnis itu tidak terlalu baik.
“Menurut saya, ini menjadi pukulan bagi pemerintah untuk memeriksa ada apa dengan perspektif indeks kemudahan berbisnis di Indonesia,” ucap Rosdiana.
Pengamat ekonomi Rosdiana Sijabat mengatakan langkah Menteri Bahlil mengoptimalkan peran OSS akan meningkatkan realisasi investasi di Indonesia.
- Prabowo Bertemu MBZ, Targetkan Investasi Dagang Rp 158 Triliun
- Prabowo Dinilai Berhasil Membawa Investasi Jumbo dan Gibran Sukses Jaga Stabilitas Politik di Tanah Air
- Anindya Bakrie: Kita Harus Dorong Investasi Asing yang Ciptakan Lapangan Kerja
- Indonesia Siap Akselerasi Pertumbuhan Ekonomi dan Investasi Berkelanjutan dari AS
- Menko Perekonomian Ungkap Potensi Baru Dukungan Transisi Energi untuk Indonesia
- Tokoh Masyarakat Banten Minta PSN PIK 2 Jangan Dipolitisasi